Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Kongres ke-6 PAN, Sabtu (24/8/2024).
Sumber :
  • Istimewa

Blak-blakan di Kongres PAN, Prabowo Singgung Seseorang yang Haus Berkuasa sampai 'Beli' Kekuasaan Tanpa Pedulikan Rakyat

Minggu, 25 Agustus 2024 - 14:04 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Presiden terpilih Prabowo Subianto menghadiri Kongres Partai Amanat Nasional (PAN) pada Sabtu (24/8/2024) dan menyampaikan pidato di acara tersebut.

Prabowo memberikan pidato berkaitan dengan dunia politik dan kondisi demokrasi yang sedang terjadi di Indonesia saat ini. 

Di dalam pidatonya, Prabowo mulanya menyinggung soal arti politik yang ia pahami secara keilmuan.

Prabowo menuturkan, salah satu pengertian politik yang dibacanya adalah kehendak untuk berkontribusi memperbaiki yang sedang terjadi di kehidupan masyarakat.

"Apa arti politik? Arti politik yang saya belajar dari buku, arti politik dalam arti keilmuan politik adalah suatu kehendak untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Itu arti politik yang diajarkan di fakultas," kata Prabowo, dalam Kongres PAN di Hotel Kempinski, Sabtu.

Selain itu, Menteri Pertahanan ini mengatakan, dalam pelaksanaannya, politik kemudian mengatur kekuasaan.

Sementara itu, keinginan untuk memperbaiki masalah rakyat saja tidak cukup. Pada akhirnya hal ini membutuhkan kekuasaan. 

Untuk berkuasa, lanjut Prabowo perlu mendapatkan kepercayaan dari rakyat.

Oleh karenanya, para politikus saat ini berusaha untuk mendapatkan izin dari rakyat agar bisa berkuasa.

"Karena ingin menjalankan politik untuk memperbaiki kepentingan rakyat, perlu untuk berkuasa, perlu untuk mendapat kekuasaan. Tapi kita memilih mendapat kekuasaan, meraih kekuasaan denagn minta izin dari rakyat," kata dia.

Ia mengatakan, sudah semestinya bagi para orang-orang yang ingin berkuasa untuk turun langsung ke rakyat meminta mandat.

"Kita datang ke rakyat, minta rakyat untuk memberi mandat kekuasaan kepada kita," ujar Prabowo.

Hal itulah yang dijalankan oleh semua partai politik, khususnya di era menjelang Pilkada seperti saat ini.

Namun, Prabowo kemudian menyinggung adanya pihak-pihak yang terlalu haus dengan kekuasaan.

Sampai-sampai, lanjut presiden terpilih ini, pihak-pihak tersebut kemudian tak peduli lagi dengan kepentingan masyarakat.

"Walaupun mereka-mereka yang terlalu haus dengan kekuasaan dan kadang-kadang kekuasaan itu hendak dibeli, hendak diatur, hendak dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan lain di luar kepentingan rakyat," kata Prabowo menambahkan.

Menurutnya, orang-orang yang ingin membeli kekuasaan itu adalah pihak yang sangat merugikan rakyat.

"Nah, ini yang bisa mengganggu dan bahkan merugikan suatu bangsa," ungkapnya. (iwh)


 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
03:55
05:35
03:29
06:33
02:13
Viral