- Istimewa
Demi Buat Terang Perkara, Polisi Berencana Ekshumasi Jasad Wanita Korban Tewas Usai Sedot Lemak di Klinik Kecantikan Depok
Jakarta, tvOnenews.com - Polda Metro Jaya bakal melakukan ekshumasi jasad wanita asal Medan bernama Ella Nanda Sari Hasibuan (ENS) (30) yang meninggal dunia usai melakukan sedot lemak di klinik kecantikan wilayah Depok.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk melakukan ekshumasi. Namun, hal itu masih dikomunikasikan polisi kepada pihak keluarga korban.
"Saat ini penyidik sedang komunikasi dengan keluarga korban untuk tindak lanjut proses penyidikannya adalah rencana ekshumasi atau penggalian kubur," kata Ade Ary, Minggu (4/8).
Untuk diketahui, ekshumasi adalah proses pembongkaran kuburan untuk mengambil jasad dan dilakukan proses pemeriksaan. Ekshumasi biasanya dilakukan lantaran adanya kecurigaan atau kematian yang tidak wajar.
Dalam hal ini, Ade Ary menyebut ekshumasi bertujuan untuk membuat terang perkara ini.
"Karena proses pembuktian itu, penyidikan itu harus berbasis ilmiah, scientific crime investigasi, penyidikan menggunakan berbagai keilmuan sehingga menjadi terang peristiwanya," jelas Ade Ary.
Lebih jauh, Ade Ary menyebut selain berkoordinasi dengan pihak keluarga korban, polisi juga berkomunikasi dengan pihak Polda Sumatera Utara. Sejauh ini, belum ditetapkan kapan proses ekshumasi digelar.
"Ini sedang komunikasi dengan rekan-rekan Dokkes Polda Sumut untuk melakukan ekshumasi. Jika nanti sudah terkomunikasi semuanya keluarga, rekan-rekan Dokkes Polda Sumut akan dijadwalkan," tutur Ade Ary.
Wanita asal Medan Pecah Pembuluh Darah Saat Sedot Lemak di Klinik Depok
Sebelumnya, seorang wanita asal Medan berinisial ENS (30) meninggal dunia usai melakukan praktik sedot lemak di klinik kecantikan WSJ Beauty & Skin Care di wilayah Beji, Kota Depok, Jawa Barat pada 22 Juli 2024 lalu.
Terkait hal ini, Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Arya Perdana mengatakan bahwa pihaknya tengah mendalami kasus kematian ENS.
"Kita menemukan kasus yang diduga mal praktik di wilayah Beji di salah satu klinik kecantikan, 22 Juli kejadiannya. Kita baru mengetahui di media sosial beberapa hari yang lalu. dan kita langsung melakukan pencarian informasi kepada pihak pihak yang mengetahui hal tersebut," kata Arya kepada wartawan, Minggu (28/7/2024).
"Ini menjadi perhatian kita, karena kita tidak ingin kejadian-kejadian berikutnya dimana orang masuk ke klinik kecantikan kemudian berakhir dengan meregang nyawa," imbuhnya.
Arya mengaku, hingga kini pihaknya telah memeriksa dua orang saksi dari pihak klinik kecantikan tersebut guna mengetahui penyebab kematian ENS.
"Sampai saat ini sudah ada 2 orang saksi yang kita periksa, sudah dua saksi kita interogasi, kita peroleh keterangan bahwa memang ada kejadiannya," ungkapnya.
Arya menuturkan, meski jasad korban telah dikebumikan di kampung halamannya. Namun tidak menutup kemungkinan pihaknya akan melakukan ekshumasi. (rpi/dpi)