- Kolase tvOnenews.com
Cerita Kisah Penyiksaan 8 Terpidana Kasus Kematian Vina dan Eky di Cirebon, Renaldi Ungkap Ada Sosok Polisi Baik Hati
Jakarta, tvOnenews.com - Kontroversi terus bergulir pada peristiwa kasus pemerkosaan dan pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Jawa Barat pada 2016 silam.
Teranyar, kubu mantan terpidana kasus kematian Vina dan Eky yakni Saka Tatal memilih jalur peninjauan kembali (PK).
Upaya itu dilakukan dalam memastikan jika Saka Tatal bukanlah pelaku dari kasus kematian Vina dan Eky di Cirebon.
Pada persidangan tersebut pihak Saka Tatal turut menghadiri sejumlah saksi diantaranya korban salah tangkap yakni Renaldi yang juga adik dari terpidana Eka Sandi.
Dalam kesaksiannya Renaldi memeberi kesaksian tentang kisah tragis dirinya yang mengalami sejumlah penyiksaan saat ditangkap polisi.
"Harus mengakui pak, padahal itu enggak tahu. Sampai remuk, sampai mau masuk penjara saja sempat pada ngesot, itu tuh sudah darah semua pak, sudah pada enggak kuat," kata mengungkap aksi penyiksaan tersebut dikutip pada Rabu (31/7/2024).
"Sudah pada kayak binatang saja. Sudah mau sampai penjara saja, saya dipukulin pakai gembok baru mau masuk itu. Habis dipukulin gembok, saya diminumin air kencing satu gelas gede semuanya minum," sambungnya.
Lantas rentetan penyiksaan pun dialami oleh Renaldi bersama para terpidana lainnya.
Saat itu pula, suasana pun dibanjiri air mata para peserta persidangan yang mendengar rintihan penyiksaan Renaldi.
Seketika, Farhat Abbas selaku kuasa hukum Saka Tatal bertanya sosok yang menghentikan rentetan penyiksaan yang diterima oleh Renaldi.
Kala itu, Renaldi pun berkata jujur terkait sosok polisi yang dengan iba memberanikan diri untuk menghentikan penyiksaan yang dilakukan rekannya.
"Enggak tahu itu polisinya baik, pakai bajunya bukan baju dinas tapi baju biasa. Akhirnya itu sore dikeluarin," kata Renaldi.
Penjara Bagaikan Neraka yang Penuh Siksaan
Derasnya air mata tak sanggup lagi dibendung Renaldi kala perlahan memori kekejaman anggota polisi dalam penyiksaan itu dikuak pada persidangan tersebut.
Kendati banyak pihak dan mata kamera yang menyorot, Renaldi meluapkan amarah melalui tangisnya saat kembali menguak memori kelam aksi penyiksaan tersebut.
"Sudah pada kayak binatang saja. Sudah mau sampai penjara saja, saya dipukulin pakai gembok baru mau masuk itu. Habis dipukulin gembok, saya diminumin air kencing satu gelas gede semuanya minum," ucap Renaldi seraya sesenggukan.