Meski Sudah Minta Maaf, Wanda Harra Tetap Dipenjarakan soal Penistaan Agama Usai Pakai Cadar di Kajian Ustaz Hanan Attaki.
Sumber :
  • istimewa

Meski Sudah Minta Maaf, Wanda Harra Tetap Dipolisikan soal Penistaan Agama Usai Pakai Cadar di Kajian Ustaz Hanan Attaki

Kamis, 25 Juli 2024 - 14:37 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Irwansyah alias Wanda Hara dilaporkan ke Bareskrim Polri terkait kasus dugaan penistaan agama, seusai dirinya menghadiri kajian ustaz Hanan Attaki menggunakan cadar dan duduk di saf perempuan.

Seorang pengacara, Mohammad Rizki Abdullah merasa tindakan Wanda Harra telah mencoreng umat Islam karena sebagai laki-laki tidak semestinya bertindak seperti itu.

"Saya yang mengatasnamakan pribadi dan juga mengatasnamakan muslim beserta tim hukum muslim yang merasa sakit hati, merasa tersinggung atas kelakuan Saudara Irwansyah atau Wanda Harra yang diduga sudah melakukan tindak pidana penistaan agama Islam,” ujar Mohammad di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu, (24/7/2024).

Mohammad menjelaskan dugaan penistaan agama yang dilakukan Wanda Harra ialah ketika pengarah gaya itu menghadiri kajian Ustaz Hanan Attaki dengan memakai hijab dan cadar, lalu duduk di saf perempuan.

Menurutnya, perilaku tersebut telah menyalahi ketentuan agama karena seharusnya Wanda Harra duduk di saf laki-laki.

“Dia sebagai lelaki sudah menyalahgunakan wewenangnya. Menurut kajian kami, itu sudah masuk ke delik pidana terkait dugaan beliau sudah melakukan penistaan agama,” jelasnya.

Meski Wanda Harra sudah menyampaikan permintaan maaf melalui media sosialnya, menurutnya, permintaan maaf itu tidak menggugurkan aspek hukum yang harus diberlakukan.

“Karena beliau sudah melakukan kesalahan dan sudah menyakiti umat Islam. Perlu ada sanksi sosial,” ucapnya.

Dia mengatakan laporannya tersebut bertujuan sebagai peringatan bagi masyarakat untuk tidak melakukan hal serupa seperti yang dilakukan oleh Wanda Harra.

Wanda Harra disangkakan oleh Mohammad dengan Pasal 156 a KUHP tentang Penistaan Agama dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. Adapun barang bukti yang diajukan antara lain berasal dari media, potongan video dari media sosial, serta kesaksian dari saksi.

Laporan ini telah diterima oleh Bareskrim Polri dengan nomor LP/B/247/VII/2024/SPKT/BARESKRIM POLRI tertanggal 24 Juli 2024.(ant/lgn)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:10
01:29
03:46
02:20
01:37
02:13
Viral