Petugas Sudin Gulkarmat Jakarta Timur tengah memadamkan api yang membakar bangunan toko elektronik di Jalan Raya Kerja Bakti VII, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Senin (1/7)..
Sumber :
  • Antara

Bagi Warga yang Punya Banyak Elektronik Bisa Ambil Pelajaran dari Kasus di Jaktim Ini, Innalillahi

Senin, 1 Juli 2024 - 11:08 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kebakaran melanda sebuah toko elektronik di Jalan Raya Kerja Bakti VII, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur (Jaktim), Senin (1/7) pagi.

Kepala Seksi (Kasi) Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, kebakaran di toko elektronik itu terjadi sekitar pukul 05.05 WIB.

Kebakaran awalnya diketahui seorang warga yang tengah melintas di jalan tersebut.

"Melihat kobaran api dari dalam toko elektronik tersebut, warga pun langsung melaporkan kebakaran itu kepada petugas," kata Gatot dilansir dari Antara.

Gatot menduga penyebab kebakaran itu, yakni arus pendek listrik (korsleting) di toko tersebut.

Suku Dinas (Sudin) Gulkarmat Jakarta Timur pun mengerahkan enam unit mobil pemadam kebakaran dengan 24 personel untuk memadamkan si jago merah.

Adapun api membakar bangunan seluas 40 meter persegi (m2) itu.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun, kerugian ditaksir mencapai Rp150 juta.

Kasus kebakaran akibat korsleting listrik meman sering terjadi beberapa waktu terakhir.

Seperti yang terjadi di wilayah Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Sabtu (29/6) lalu.

Sebanyak 10 rumah hangus akibat kebakaran di kawasan permukiman warga di Jalan Kampung Bali 6.

Kepala Seksi Pengendalian Kebakaran dan Penyelamatan Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Pusat, Ahmad Syaiful menjelaskan, kebakaran diduga berasal dari salah satu atap rumah warga.

"Kejadian kebakaran menghanguskan sebanyak sepuluh rumah warga, tidak sampai mengakibatkan korban jiwa maupun luka berat," kata Ahmad.


Kebakaran di Jalan Kampung Bali 6, RT 09/08 Kelurahan Kampung Bali, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (29/6). (Foto: Antara)

Total luas area terbakar mencapai 500 meter persegi dan mengakibatkan 19 kepala keluarga (KK) atau 50 jiwa kehilangan tempat tinggal.

"Dugaan kebakaran dipicu 'korsleting' listrik dari atap salah satu rumah yang merambat ke rumah lain di sekitar," ujar Ahmad.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Pusat, Asril Rizal mengatakan, pihaknya menerima informasi kejadian kebakaran sekitar pukul 12.50 WIB. Informasi didapat dari seorang warga yang melapor ke "command center".

"Total kami kerahkan sebanyak 17 unit mobil pemadam dengan kekuatan sebanyak 51 petugas," kata Asril.

Kebakaran Akibat Korsleting listrik juga terjadi di Bali pada Rabu (26/6) lalu.

Kebakaran melanda sebagian gedung Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali pada Rabu.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Komisaris Besar Polisi Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, kebakaran diduga terjadi akibat korsleting listrik.

“Akibat hubungan pendek listrik,” kata Komisaris Besar Polisi Jansen Avitus Panjaitan, Sabtu.

Kendati demikian, Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Bali terus mendalami penyebab kebakaran di gedung milik Pemprov Bali itu.

“Labfor Polda Bali, sesuai permintaan dari (pemerintah) provinsi juga sedang melakukan langkah penyelidikan, mendalami penyebabnya,” ujarnya..

Adapun kebakaran di lantai dua gedung logistik BPBD Bali yang terletak di Jalan Panjaitan Renon, Denpasar itu terjadi sekitar pukul 12.00 Wita.

Dinas Pemadam Kebakaran Denpasar kemudian mengerahkan tiga unit mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api.

Tidak sampai dua jam, petugas mampu memadamkan api dan dilanjutkan dengan melakukan pendinginan di sekitar gedung tersebut.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Bali Made Rentin menjelaskan meski terjadi kebakaran di kantornya, namun api tidak sampai mempengaruhi operasional di Pusat Pengedalian Operasi (Pusdalops) karena tetap berjalan normal dan tidak mengalami gangguan.

Diketahui, sebelum api dan asap menjadi lebih besar, tiga petugas BPBD Bali sudah berupaya memdamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (apar).

Namun, karena asap yang semakin pekat, tidak memungkinkan ditangani dengan apar yang membuat tidak efektif sehingga perlu ditangani oleh petugas pemadam kebakaran. (ant/dpi)


 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:23
04:46
05:39
03:03
03:29
02:11
Viral