- Antara
Dua Orang Ini Penipu Modus 'Like' Video Youtube, Korban Rugi Ratusan Juta Rupiah
Jakarta, tvOnenews.com - Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya mengungkap kasus penipuan dengan modus mengklik 'like' video Youtube.
Dalam kasus tersebut, korban mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, ada dua tersangka yang ditangkap polisi, yakni SM (29) dan EO (47).
"Kasus tersebut bermula saat pelaku mengaku sebagai karyawan sebuah perusahaan internasional dan menawarkan pekerjaan mengklik like video youtube dengan iming-iming bayaran Rp31.000 per like," kata Ade dalam keterangan tertulis, Kamis (27/6).
Ade menjelaskan bahwa usai korban menyetujui mangambil pekerjaan tersebut, yang bersangkutan dikirim link Telegram oleh pelaku.
"Korban diwajibkan untuk menyetor ke rekening deposito sebelum diberikan misi pekerjaan," ujar Ade Safri.
Berdasarkan keterangan korban, dia diminta mengirim uang hingga Rp806.220.000. Namun, alih-alih mendapat uang yang dijanjikan, uang deposito yang dikirim raib.
Sementara itu, kedua pelaku telah ditangkap.
Pelaku inisial SM diamankan di Jalan Rawa Bengkel, Cengkareng Jakarta Barat. Sedangkan, tersangka inisial EO diamankan di Jalan Murai Cengkareng, Jakarta Barat. Keduanya ditangkap pada Selasa (25/6).
Dalam kasus tersebut, EO berperan memerintahkan tersangka SM untuk mencari rekening, jika berhasil mendapatkan, maka keuntungan yang didapat Rp1,5 juta per-rekening.
Kemudian, SM berperan mencari orang untuk membuat rekening dan menyerahkan kepada tersangka EO. Dia mendapat keuntungan sejumlah Rp500 ribu.
"Ada lagi tersangka D yang merupakan otak yang memerintahkan tersangka EO untuk mencari rekening. Terkait otak dari rangkaian penipuan sedang didalami apakah tersangka D yang saat ini berada di Kamboja atau ada keterlibatan pihak lainnya," katanya.
Kedua tersangka dijerat pasal 28 ayat (1) jo pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/ atau pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan/ atau pasal 81 dan atau pasal 82 dan atau pasal 87 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana dan/ atau pasal 3, pasal 4 dan pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). (ant/dpi)