Siswa SMP Afif Maulana Tewas Diduga Disiksa Oknum Polisi, Kapolda Sumbar Sebut Ada Penyesatan: Kami Sudah Periksa Berulang Kali

"Dia (Aditya) ingat Maulana ini mengahak Adit untuk terjun ke sungai sebelum terjadi penangkapan oleh aparat kepolisian. Aparat kepolisian kurang lebih 30 orang malam itu dan dini hari itu untuk mencegah terjadinya tawuran antar geng," tambahnya.

Irjen Suharyono menjelaskan pihaknya mencium adanya oknum-oknum yang sengaja mengaburkan fakta atas peristiwa tersebut.

Dia mengaku pihaknya telah mengambil tindakan dengan menyita handphone milik Aditya.

"Saat ini pun sudah ada pengkondisian dari pihak-pihak tertentu untuk mengkaburkan berita ini sehingga SIM handphone-nya si Aditya itu disuruh mengubah dan juga skenario agar Afif dan Aditya ini pergi bukan karena ingin tawuran, melainkan ingin menghadiri suatu pesta. Ini penyesatan-penyesatan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk mengkaburkan ini," paparnya.

Selain itu, Suharyono menuturkan pihaknya akan bertanggung jawab penuh terkait penyelidikan dan penyidikan kasus tewasnya Afif Maulana.

Dia mengungkapkan luka-luka yang ada di tubuh Afif sudah diautopsi tim dokter forensik.

"Kami sudah koordinasi dengan dokter forensik itu yang muncul di badan itu setelah 11 jam meninggal muncullah lebam-lebam itu, goresan-goresan dan luka jatuh dari motornya terpisah dengan Aditya," kata dia.