- istimewa
Kisah Mantan Pangdam Kasuari Letjen TNI (Purn) Joppye Onesimus Masuk TNI hingga Ditegur Prabowo Subianto Gegara Kumis
"Kita kalau di Papua kan takut ke asrama tentara, bisa masuk belum tentu bisa keluar. Saya bolak balik di depan kantor Kodau. Mungkin sudah tiga kali piket akhirnya dipanggil, eh kamu mau ngapain? kata penjaganya. Saya takut, saya cuma tunjuk plang penerimaan itu, begitu saya tunjuk, tentara itu mengerti, yuk ikut masuk, langsung dibawa ke tempat pendaftaran. Saya ingat, yang terima saya itu mayor, Pak Sulaiman," jelasnya.
"Jadi kayak dibantu, Ini baik sekali bapak ini, ternyata jarang anak Papua yang daftar," tambahnya.
Sang perwira TNI tersebut memberi tahu tanggal kapan dirinya harus balik dan di hari yang ditentukan ia pun mengikuti test.
"Nah mulai test, saya kan memang atlit, dari kecil kelas 5 SD itu sudah ikut bela diri, ikut kung fu dari kelas 5 SD sampai kelas 2 SMA, saya atlit sampai ikut Porda, lari 200 meter, jadi waktu tes Samapta, semua kalah sama saya, lari ya juara satu. Jadi nilai saya itu bagus semua, di atas rata-rata," tuturnya.
Joppye mengatakan bahkan waktu itu Pangkodau menitipkan pesan anak muda Papua ini diharapkan menjadi anggota angkatan udara.
Namun, nasib berkata lain, ketika di-test masuk kokpit yang berputar, rupanya Joppye muda tidak kuat.
Beruntung, ada seorang perwira berpangkat Letkol Angkatan Darat, yang melihat yang menyarankan dirinya masuk angkatan darat. Joppye pun akhirnya memilih Angkatan Darat.
Jatuh bangun karier di TNI AD
Joppye bercerita jatuh bangun kariernya. Pensiunan Jenderal bintang tiga dengan sederet jabatan di Angkatan Darat, dan riwayat penugasan tersebut bercerita dirinya sempat merasa lambat dalam kerier sebagai prajurit.
Dia mengatakan pernah bergabung di Operasi Rajawali, Kopassus, direkrut oleh Letjen (Purn) Prabowo Subianto, yang waktu itu menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus.
"Waktu itu dibentuklah satuan Rajawali untuk yang Papua dan Timor Timur, tahun akhir 86-87, saya direkrut, masuk. Kita gelombang terakhir," kenangnya.
"Masuk di situ, terus latihan komando, tugas operasilah. Di Papua, kan itu ada penyanderaan. Kita pembebasan sandera sampai pengamanan itu udah selesai, tahun 1998 itu terjadi kekacauan. Pasukan di Timor Timur pulang, (namun pimpinan) lupa tarik yang Papua. Kan pimpinan berganti," kata dia.
"Singkat cerita saya akhirnya pulang, bawa pasukan, kembalikan barang ke Kopassus dan lainnya, masuk. Nah itu mulai kena kita, orang bilang itu saya orangnya 08, jadi yang lain sekolah kita nganggur. Ya kita ini nggak tahu apa-apa, kan kita di bawah nggak ngerti apa-apa, kan itu perintah tugas. Tahun 2000 saya sesko, teman itu tahun 1998 sudah Sesko. Saya tahun 2000 baru sesko, ya biasa lah," sambungnya.
Memori dengan Prabowo Subianto
Khusus untuk Prabowo, Joppye juga berbagi kisah lucu, yakni pada sebuah apel upacara, dirinya sempat dipanggil oleh Prabowo.
"Apel dipimpin oleh 08 (Prabowo Subianto, red), pas Apel itu saya dilihat, saya berkumis, saya kumisnya lumayan, masih kapten waktu itu itu, kumis. Dipanggil langsung, 'eh yang kumis itu siapa?' Siap Kapten infantri Yoppie Ones, jawab saya. 'Maju kamu'. Saya pikir mau apa, 'cukur kamu' (kata Prabowo), katanya," kata Joppye mengenang kisah bersama Prabowo.
"Cukur kumis pakai sangkur. Lha, bagaimana sangkur tumpul itu mau cukur kumis, nah itu rasanya mau copot (kumisnya). Akhirnya saya cukur kumis, mulai hari itu saya nggak pakai kumis," ucapnya.(lgn)