- Tim tvOne/Rika Pangesti
BWI Gencar Dorong Calon Pengantin Wakaf Sebelum Menikah, Begini Alasannya
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Mohammad Nuh menyataka pihaknya tengah menggencarkan gerakan wakaf catin (calon pengantin) sebelum menikah.
Adapun Wakaf Catin adalah gerakan berwakaf sebelum menikah bagi para calon pengantin.
Nuh menyebut, gerakan wakaf catin itu sudah mulai diterapkan pada tahun 2024.
"Sekarang sudah kita kembangkan wakaf cantin yaitu wakaf calon pengantin. Jadi orang sebelum akad nikah itu berwakaf dulu," kata Nuh dalam acara Gebyar Wakaf Ramadhan di Arya Duta Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2024).
Meski demikian, Nuh menegaskan bahwa berwakaf itu tidak wajib. Oleh karena itu, dia tidak mematok besaran wakaf Catin tersebut.
Dia menyerahkan sepenuhnya ke para calon pengantin terkait besaran wakafnya.
"Bukan wajib, wakaf itu bukan wajib. Jadi, daripada orang-orang pergi ke Paris misalnya, sebelum akad nikah, nyantolin gembok cinta supaya cintanya abadi kita berwakaf saja, supaya cintanya abadi seperti nilai wakaf," jelasnya.
"Jadi, anak-anak orang yang sebelum akad nikah itu berwakaf dulu entah 1 juta entah 500 nggak ada kaitan dengan mas kawin, ndak ada kaitan," tambahnya.
Nantinya, Nuh menyebut, wakaf catin tersebut akan dikelola oleh Kementerian Agama dan Badan Wakaf Indonesia (BWI).
Dia menjelaskan hasil pengelolan wakaf catin ini akan dipergunakan untuk membantu keluarga yang kurang beruntung, seperti misalnya bercerai atau berpisah.
"Itu dikelola bersama dengan BWI dan Kementerian Agama, begitu. Nah, hasil dari uang wakaf cantin itu nanti dipakai untuk apa? antara lain; tidak semua orang yang nikah itu expected (sesuai yang diharapkan) ada yang pisah, dan pisah ini meninggalkan anak dan seterusnya. siapa yang ngebiayain anak dan seterusnya ini? Nah, itu diambilkan dari hasil pengelolaan perwakafan tadi," bebernya.
Dia menyebut, gerakan wakaf catin ini sudah diterapkan di beberapa daerah di Indonesia, seperti Sumatera Barat dan Sumatera Selatan yang sudah mulai menerapkan.
"Ini sudah kita mulai dari beberapa daerah di Sumbar sudah kita buka bersama-sama dengan pak gubernur, di Sumatera Selatan juga demikian dan seterusnya. Ini akan kita jadikan sebagai gerakan," pungkasnya.(rpi/lpk)