news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDIP, Darmadi Durianto.
Sumber :
  • Istimewa

Kritik Permendag dan Permenperin Soal Pembatasan Impor Barang Elektronik, Darmadi Durianto : Kacau Balau

Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDIP, Darmadi Durianto mengkritisi penerapan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 36 tahun 2023 dan Pengaturan Impor dan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 6 tahun 2024.
Rabu, 20 Maret 2024 - 22:37 WIB
Reporter:
Editor :

Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDIP, Darmadi Durianto mengkritisi penerapan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 36 tahun 2023 dan Pengaturan Impor dan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 6 tahun 2024.

Pasalnya, kata Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Perusahaan Pendingin Refrigerasi Indonesia (Perprindo) itu, Peraturan Teknis (Pertek) terkait dua Permen tersebut banyak dikeluhkan para pengusaha yang tergabung dalam Perprindo.

"Karena banyak keluhan bahwa Pertek yang seharusnya terbit dalam waktu 5 hari kerja menurut peraturan tersebut tapi pada praktiknya berlarut-larut sampai bulanan baru bisa terbit sehingga menimbulkan ketidakpastian hukum untuk para pelaku usaha," ungkap Anggota Baleg DPR RI itu kepada wartawan, Jakarta, Rabu (20/3/2024).

Darmadi menjelaskan pemerintah seharusnya dapat peka terkait keluhan yang dirasakan para pengusaha khususnya yang tergabung di Perprindo.

Pasalnya, kata Darmadi pengusaha yang tergabung di Perprindo memiliki peran besar dalam investasi di Indonesia.

"Hampir semua anggota Perprindo skala besar telah melakukan investasi dalam negeri dengan membangun pabrik di dalam negeri. Kontribusi mereka signifikan, harusnya pemerintah jangan mempersulit mereka yang sudah berinvestasi," ungkap Politikus PDIP itu. 

Darmadi mencontohkan ada beberapa perusahaan yang tergabung di Perprindo turut berkontribusi terhadap bangsa dan negara ini.

"Contohnya, PT Daikin Industries Indonesia yang telah melakukan investasi pabrik Air conditioner dengan investasi 3.3 triliun Rupiah dan diproyeksikan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 2500 tenaga kerja yang pembangunannya dimulai di tahun 2022 dan diharapkan akan selesai di akhir tahun 2024," bebernya. 

Tak hanya itu, lanjut dia, SHARP juga telah membangun pabrik air conditioner di tahun 2022 dengan nilai investasi sebesar Rp582 Miliar dan mulai beroperasi di akhir tahun 2023. 

"Dan AQUA HAIER yang sudah mempunyai pabrik Air Conditioner di Cikarang dan juga anggota lainnya yang sudah memindahkan proses produksi ACnya dengan bekerjasama dengan pabrik lokal misalkan MIDEA, BESTLIFE, Hisense, GREE," ungkap dia.

Ironinya, Darmadi mengungkap kebijakan yang bertujuan untuk melindungi produksi dalam negeri ini juga justru bisa berdampak pada produk impor yang masih dibutuhkan oleh pasar Indonesia.

"Kurangnya pasokan akan menyebabkan kenaikan harga barang dan membebani masyarakat pada umumnya karena penerapan di lapangan yang carut marut," tegasnya.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral