- (Antara/Desca Lidya Natalia)
Putin Kembali Terpilih Jadi Presiden Rusia, China: Hubungan China-Rusia akan Makin Kuat
Beijing, tvOnenews.com - Ucapan selamat dari negeri tirai bambu terkait terpilihnya kembali presiden petahana Vladimir Putin dalam pemilihan presiden di Rusia, diungkapkan oleh juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian.
"China menyampaikan ucapan selamat atas hal tersebut. China dan Rusia adalah tetangga besar satu sama lain dan mitra kerja sama strategis komprehensif untuk era baru," kata Lin Jian dalam konferensi pers rutin di Beijing, China pada Senin (19/3).
Vladimir Putin menang telak dalam pemilihan presiden di Rusia dengan perolehan 87,28 persen suara berdasarkan data terbaru dari Komisi Pemilihan Umum Pusat Rusia (CEC) pada Senin.
Menurut data CEC, Ketua Komite Pembangunan Timur Jauh dan Arktik di majelis rendah Nikolay Kharitonov, memperoleh 4,31 persen suara, sementara Ketua Komite Urusan Internasional majelis rendah Leonid Slutsky mendapatkan 3,20 persen, dan Wakil Ketua majelis rendah Vladislav Davankov meraih 3,85 persen suara.
"Kami yakin bahwa di bawah kepimpinan strategis Presiden Xi Jinping dan Presiden Putin, hubungan China-Rusia akan terus mengalami kemajuan," ungkap Lin Jian.
Pada 2024, kata Lin Jian, hubungan diplomatik China-Rusia genap memasuki usia 75 tahun.
"Kedua presiden akan terus menjaga interaksi yang erat, memimpin kedua negara dalam menjunjung tinggi hubungan bertetangga dan persahabatan yang baik, memperdalam koordinasi strategis yang komprehensif, dan memajukan hubungan China-Rusia pada era baru," tambah Lin Jian.
Namun soal kapan Presiden Xi Jinping akan mengucapkan selamat kepada Presiden Putin, Lin Jian belum mengungkapkan waktunya.
"Kami akan merilis informasi yang relevan pada waktunya," ungkap Lin Jiang.
Kemenangan Putin memperpanjang kekuasaannya selama hampir seperempat abad hingga enam tahun lagi.
Hasil pemilu ini mengundang reaksi kritis dari negara-negara Barat yang memandang pemilu tersebut tidak bebas dan tidak adil.
Lebih dari 70 juta suara diberikan kepada Putin, melampaui rekor pemilu pasca-Soviet sebelumnya yaitu sekitar 56,42 juta suara yang ia raih pada pemilu 2018.
Berbicara di markas pemilihan di Moskow, Putin berterima kasih kepada masyarakat karena menaruh "kepercayaan" kepadanya ketika ia menyatakan kemenangan setelah tiga hari pemungutan suara hingga Minggu.
Dia juga berjanji untuk melanjutkan perang sampai Rusia mencapai "tujuannya", dan menekankan pada aneksasi empat wilayah di Ukraina selatan dan timur, yang diumumkan Moskow setelah memulai perang, sebagai sebuah pencapaian.
Pemilihan tersebut berlangsung ketika perang di Ukraina memasuki tahun ketiga, membuat Rusia berada dalam konfrontasi dengan Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya yang telah menerapkan serangkaian sanksi.
Putin, yang memenangi pemilihan presiden kelimanya, telah berkuasa sejak pertama kali menjadi presiden Rusia pada tahun 2000, termasuk periode 2008 hingga 2012 ketika ia menjabat sebagai perdana menteri. (ant/mii)