- tim tvone - aris sutikno
Akhir Semester Gasal 2021-2022, Siswa Ikuti Diklat Jurnalistik, Hindari Berita Hoax
Ponorogo, Jawa Timur - Kegiatan akhir semester gasal tahun ajaran 2021-2022, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Ponorogo menggelar kegiatan layanan bina siswa prestasi. Salah satunya diisi dengan diklat jurnalistik yang dimentori oleh dua wartawan online dan televisi Ponorogo.
Dua jurnalis yang ditunjuk sebagai mentor pelatihan yakni, kontributor tvOne, Aris Sutikno dan wartawan media online realita.co, Zainul Rohman. Kegiatan ini digelar di Aula MAN 2 Ponorogo. Pada paparannya, dua jurnalis tersebut menekan pentingnya menggunakan media sosial (medsos) secara bijak, dan memberikan pelatihan tata cara menulis berita di media online, termasuk juga pengetahuan pengambilan video berbasis berita secara benar.
Ratusan siswa yang ikut pada kegiatan ini, tampak bersemangat. Tak jarang terjadi interaksi antara mentor dan peserta dalam pemberian materi diklat. Kepala Sekolah MAN 2 Ponorogo Nastain mengatakan, selain mengisi kegiatan akhir semester gasal, diklat jurnalistik ini juga membekali ilmu pengetahuan tentang dunia jurnalistik online bagi siswa kelas X hingga XI.
"Kegiatan ini sebagai wadah menimba ilmu bagi siswa tentang apa itu jurnalistik online. Seperti apa dan bagaimana menulis berita online yang benar, serta dalam rangka menciptakan generasi jurnalis muda yang berkompeten dan beretika di tengah perkembangan dunia digital," ujarnya.
Sementara itu, Zainul Rohman, wartawan media online wilayah Ponorogo menjelaskan, tiga tema yang diambil kali ini memiliki keterkaitan. Tak dipungkiri 99% generasi milenial khususnya pelajar adalah pengguna aktif medsos, mereka pun kerap mengunggah video di akun medsos. Untuk itu, menurutnya, perlu ada pengetahuan dasar dan rambu-rambu dalam beretika sehingga tak terjerumus pada hal negarif.
"Mereka bisa merangkai berita secara benar, mengunggah video news dengan tata cara yang benar. Akun medsos bisa dijadikan wadah untuk share informasi yang bersifat personal, bukan hoak atau menjelek-jelekkan orang lain atau golongan. Tentunya dengan dasar ini wawasan dan skill mereka akan terlatih,” jelas Aris Sutikno
Para siswa bisa menjadi netizen jurnalism bagi sekolah mereka, tentunya menyajikan informasi yang positif, edukatif, dan inovatif. (Aris Sutikno/hen)