- tvOnenews.com/Rika Pangesti
Tegas, Mantan Komisioner KPK Desak Kandidat Capres dan Cawapres Lain yang Menjabat Ikuti Langkah Mahfud Mundur
Jakarta, tvOnenews.com - Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laode Muhammad Syarif menanggapi soal pengunduran diri Mahfud MD sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI era kabinet presiden Joko Widodo.
Dia bersyukur karena Mahfud mengambil sikap mengundurkan diri karena sebagai contoh yang baik.
Laode berharap sikap Mahfud dapat dicontoh oleh kandidat capres dan cawapres lain yang masih menjadi pejabat negara.
"Harus kita hargai dan kita syukuri karena sekali lagi Pak Mahfud ingin menunjukkan bahwa beliau berkomitmen melaksanakan tata kelola yang baik," kata Laode Syarif dalam keterangannya, Rabu (31/1/12024).
"Contoh yang baik. Mudah-mudahan bisa diikuti kandidat lain," lanjutnya.
Dia meyakini Mahfud memiliki alasan sendiri baru mengajukan pengunduran diri mendekati masa tenang.
Laode menambahkan, bisa saja beberapa waktu lalu ada pekerjaan yang masih harus diselesaikan.
"Hatinya kurang plong kan waktu masih menjabat sekaligus jadi menko polhukam. Kalau sekarang sudah tidak lagi," ujar Syarif.
Dia mengatakan, beberapa kali pertemuan, Mahfud sudah mengeluarkan pernyataan soal ini. Jadi, pengunduran diri Mahfud bukan karena desakan, tapi kesadaran mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.
"Beberapa kali pertemuan, beliau sempat mengeluar pernyataan, jadi ini sebenarnya bukan karena didesak, ini kesadaran yang hadir dari beliau. Ini bagus," tutur Syarif.
Mahfud Selalu Tuntaskan Tugas Tanpa Catatan Buruk
Syarif turut menceritakan pengalamannya bekerja di bawah Mahfud Md. Beberapa kali, Syarif dipercaya Mahfud dalam tim khusus.
Pertama, Syarif ditunjuk sebagai Tim Gabungan Independen Pencari Fakta Peristiwa Stadion Kanjuruhan. Kerja tim tersebut, telah diserahkan ke Mahfud dan wakil Ganjar Pranowo itu telah menyerahkan laporannya ke Presiden Jokowi.
"Kepemimpinan beliau sangat penting dan rekomendasinya baik. Kelihatan betul-betul kepemimpinan beliau," ungkap dia.
Saat itu, Syarif ditunjuk sebagai Wakil Ketua Tim Percepatan Reformasi Hukum atau Tim Reformasi Hukum. Sebagai menteri koordinator hukum dan HAM, Mahfud pun telah menyelesaikan tugasnya.
Terakhir, Syarif dipercaya masuk dalam tim Komite Satgas Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang dipimpin Mahfud langsung.
"Ternyata itu bener adanya lho, tapi kita harus memaklumi menko polhukam itu, dia kan tidak bisa menyidik sendiri dia hanya fungsi koordinator, sehingga banyak orang yang beranggapan kurang baik. Tapi dia memberikan koordinasi yang baik," kata Syarif.
"Pak Mahfud ini pernah menjadi Menteri Pertahanan dan selesai dengan tidak ada catatan buruk. Ketua MK, selesai dengan tidak ada catatan buruk. Menko Polhukam, tidak banyak catatan etik dan lain-lain. Husnul khatimah beliau itu," tukas Syarif.
Diketahui, Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud Md, memastikan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).
Surat pengunduran dirinya akan diserahkan ke Presiden Jokowi pada 1 Februari 2024.
Penyerahan surat pengunduran diri itu baru diserahkan Kamis (1/2/2024) besok, lantaran Jokowi baru tiba di Jakarta pada hari tersebut. Padahal, surat pengunduran dirinya sudah dicetak.(rpi/lkf)