- HIMSS23
Kemenkes Resmi Membuka HIMSS23 APAC Health Conference & Exhibition
Jakarta, tvOnenews.com - HIMSS23 APAC Health Conference & Exhibition resmi digelar. Mengusung tema “Health that Connects + Tech that Cares”, konferensi kesehatan digital ini membahas bagaimana teknologi, data real-time, dan layanan kesehatan terkini berbasis nilai (value-based healthcare) dapat mengoptimalkan kesehatan manusia.
Berlangsung pada 18-21 September 2023, tahun ini Indonesia didapuk menjadi tuan rumah.
Acara ini dibuka langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono bersama dengan Kepala Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan RI Setiaji, dan President & CEO HIMSS Harold (Hal) F. Wolf III.
Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa terpilihnya kembali Indonesia sebagai tuan rumah dalam acara tahunan ini merupakan suatu kebanggaan. Terutama mengingat visi HIMSS23 APAC juga sejalan dengan agenda Kementerian Kesehatan dalam melakukan transformasi dan kolaborasi sistem kesehatan.
“Saya percaya bahwa meningkatkan layanan kesehatan menggunakan teknologi dapat memberikan kendali pada masyarakat, terutama pasien dalam mengontrol kesehatan serta menyediakan alat dan fasilitas yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik,” kata Dante dalam keterangannya.
Wamenkes itu mengatakan bahwa masa pandemi membawa banyak pelajaran dan perubahan bagi sistem kesehatan Indonesia.
Sejak pandemi, Kementerian Kesehatan semakin fokus mengembangkan ekosistem yang berkelanjutan dan terintegrasi.
Tidak hanya untuk melakukan tracing pengguna saja, tetapi juga untuk mengembangkan bahan baku farmasi, vaksin, produk biologis, dan perangkat kesehatan.
Oleh sebab itu, Kemenkes berkomitmen untuk menghubungkan industri lokal dengan sektor-sektor lainnya dan perusahaan dunia, dengan harapan dapat membangun sistem kesehatan yang memadai dan mumpuni.
Dante juga mengungkapkan dua pencapaian dan target terbesar Kemenkes. Terutama dalam mengantisipasi bonus demografi yang terjadi di Indonesia dari sisi layanan kesehatan.
Dalam pernyataannya, Dante menjelaskan bahwa saat ini Indonesia telah mempresentasikan industri perangkat medis dan mencari peluang investasi potensial dengan berbagai negara seperti Tiongkok, Jerman, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab.
“Menurut proyeksi kita, tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan Indonesia mencapai 12 persen. Artinya, Indonesia masih membutuhkan komoditas kesehatan inovatif yang belum terpenuhi. Estimasinya akan ada peningkatan permintaan empat kali lipat untuk kebutuhan perangkat kesehatan dan farmasi untuk memenuhi fasilitas 60 ribu faskes dalam melayani 270 juta rakyat Indonesia,” jelasnya.