- Ahmidal Yauzar
Polemik Video Kampanye Menantu Presiden Jokowi Ajak Memilih Ganjar di Pilpres 2024, Begini Klarifikasi PDIP
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat buka suara terkait pengakuan Wali Kota Medan Bobby Nasution, terkait video ajakan memilih Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Djarot mengatakan pengakuan Bobby memang benar atas arahan PDIP untuk mengkampanyekan Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024 mendatang.
“Iya (arahan PDIP),” ucap Djarot di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (21/9/2023).
Namun, dia menjelaskan PDIP memberikan arahan tersebut karena saat ini belum memasuki masa kampanye Pilpres. Menurut Djarot, video ajakan itu boleh dibuat di masa sosialisasi capres-cawapres.
“Iya belum masuk masa kampanye, sosialisasi kan boleh. Sosialisasi boleh pakai kepala daerah,” ungkapnya.
Djarot juga menanggapi keputusan Bawaslu RI yang menyebut video ajakan memilih Ganjar telah melanggar UU Pemilu. Dia menyebut partainya masih menunggu surat resmi dari Bawaslu dan mempelajarinya.
“Oleh sebab itu kami menunggu surat dari Bawaslu seperti apa. Nanti akan kita pelajari,” imbuhnya.
“PDIP itu partai yang taat dengan aturan, taat asas. Jadi nanti kita lihat dulu suratnya dari Bawaslu. Kalau emang enggak boleh tidak apa-apa, ya enggak boleh,” tambah Djarot.
Berikut cuplikan kampanye yang dilakukan Wali Kota Medan sekaligus menantu Presiden Jokowi, Bobby Afif Nasution, dalam unggahan video yang beredar luas di masayarakat.
"Saya Muhammad Bobby Afif Nasution, Wali Kota Medan, ingin menyampaikan dan ingin mengajak bersama-sama kita bisa memilih pemimpin yang sudah jelas track record-nya seperti Bapak Ganjar Pranowo untuk bisa kita pilih pada Pilpres 2024 nanti," kata Bobby dalam video tersebut.
"Dan untuk seluruh kader PDI Perjuangan dan seluruh simpatisan, ayo kita menangkan PDI Perjuangan, hattrick khususnya di Kota Medan, dan kita ajak masyarakat Kota Medan untuk memilih PDI Perjuangan," tambahnya.
Atas uanggahan video tersebut, Bawaslu pun langsung melakukan kajian terhadap kasus kampanye yang dilakukan kepala daerah dalam mengkampanyekan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 mendatang.
"Itu menjadi konsentrasi seriusnya Bawaslu karena kami juga mendapatkan informasi dari masyarakat yang banyak sehingga sejak awal ini menjadi perhatian Bawaslu," kata Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenti kepada wartawan di Jakarta, Senin, 18 September 2023. (saa/mii)