news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Wasekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin..
Sumber :
  • Instagram @jansensitindaon / twitter@cakimiNOW

Jansen Sitindaon Sindir Anies Baswedan Habis-habisan Usai Memilih Cak Imin, Lakukan Kesepakatan 'Pintu Belakang'

Jansen Sitindaon Wasekjen Partai Demokrat sindir Anies Baswedan yang bermain kesepakatan di belakang, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan memilih Cak Imin.
Senin, 4 September 2023 - 12:25 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Jansen Sitindaon Wasekjen Partai Demokrat sindir Anies Baswedan yang bermain kesepakatan di belakang, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat hingga memilih Cak Imin.

Publik dihebohkan atas kabar dari Bakal Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan telah memutuskan memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi Cawapres 2024.

Keputusan yang disebut mengejutkan dan sepihak ini langsung disikapi tegas oleh Partai Demokrat.


Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Anies Baswedan. (Julio Trisaputra/tvOnenews)

Partai NasDem dan PKB resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai Cawapres dalam Pilpres 2024, Sabtu (2/9/2023). 

Sebelumnya, Anies Baswedan sempat menuliskan surat kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk mendampinginya menjadi Cawapres.  

Namun, pada akhirnya Anies Baswedan menggandeng Cak Imin dalam Pilpres 2024. 

Imbasnya, Partai Demokrat resmi keluar dari koalisi Perubahan untuk Persatuan dan mencabut dukungan terhadap Anies Rasyid Baswedan.

Keputusan ini diambil sehari sebelum deklarasi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon Presiden dan bakal calon wakil Presiden, yang dilakukan di Surabaya, Jawa Timur. 

Sementara itu, Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon buka suara soal dinamika politik menjelang Pilpres 2024 ini yang terjadi di dalam koalisi partainya.

"Majelis tinggi Partai Demokrat telah memutuskan kita keluar dari koalisi perubahan, dan mencabut dukungan terhadap Mas Anies Baswedan, itu dulu," ujarnya saat tersambung melalui video call zoom.


Deklarasi AMIN di Surabaya.

Jansen menyatakan bahwa beberapa hari ini sebagaimana putusan rapat majelis tinggi.

"Kita menyelesaikan urusan 'perceraian' ini dulu, ini kan masih dalam masa iddah, sebelum nanti akan 'kawin', atau membangun koalisi kerja sama dengan partai yang lain atau poros lain yang sudah terbentuk," ungkapnya.

"Di atas meja Demokrat hari ini, semua kemungkinan masih terbuka, selain kembali ke Koalisi Perubahan," tuturnya.

Pada kesempatan itu pula, Jansen Sitindaon mengungkapkan kekecewaannya atas Sikap Anies Baswedan.

"Selain kembali ke Anies Baswedan, ini penting untuk dijelaskan ke publik karena apa yang dilakukan Mas Anies ini sungguh sudah sangat menyakiti hati kita, seluruh kader Partai Demokrat di Indonesia," ungkapnya.

"Yang kedua, sebelum kita bekerja sama, tentukan ada komunikasi begitu, syukur alhamdulillah begitu, selama setahun di koalisi perubahan, komunikasi dengan partai-partai lain juga sesungguhnya berjalan dengan baik, walaupun kami lakukan semua komunikasi itu terang benderang di depan publik, jadi tidak ada pertemuan yang kami lakukan di belakang pintu, apalagi melakukan kesepakatan di pintu belakang (back door), seperti yang dilakukan mas Anies Baswedan beberapa hari ini," ungkapnya.

Sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon melalui akun twitter-nya, buka suara soal polemik pemilihan Cawapres dari Anies Baswedan.

Ia menjelaskan sikap resmi dari Partai Demokrat atas keputusan Anies Baswedan yang memilih Cak Imin sebagai Cawapres 2024.


Wasekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon. (Syifa Aulia/tvOnenews)

Demokrat menyebut Anies Baswedan pilih AHY sebagai cawapres. Tiba-tiba Surya Paloh malah memilih Cak Imin sebagai cawapres Anies Baswedan.

"Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh," jelas isi pernyataan pers dari Sekjen Partai Demokrat yang dikutip dalam akun twitter Jansen Sitindaon.

"Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat "dipaksa menerima keputusan itu (fail accompli),"

"Menyikapi hal itu, Partai Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya. Sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020, kewenangan penentuan koalisi dan Capres/Cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai," jelas isi sikap Partai Demokrat.

Menyambung sikap dari Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menyatakan bahwa Demokrat telah berusaha sebisa mungkin untuk membuat Koalisi perubahan ini bertahan.

Namun akhirnya Anies Baswedan malah memilih Cak Imin sebagai Cawapres-nya, alih-alih tanpa sepengetahuan dari Partai Demokrat.

"Semampu kami, hampir 1 tahun ini, kami sudah berusaha membuat koalisi perubahan ini bertahan. Termasuk banyak godaan datang kami tolak. Penjelasan lengkap dlm rilis. Jika kerjasama ini akhirnya berakhir, kami ucapkan selamat berjuang mas Anies," isi cuitan dari Jansen Sitindaon. (ind)

Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

01:02
02:56
15:03
10:35
06:54
01:00:11

Viral