- Tim tvOnenews/Abdul Gani Siregar
Kepala Bapanas Bantah Pemerintah Larang Impor Beras, Arief Prasetyo: Bulog Jatahnya 1,2 Juta Ton
Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi tegaskan bahwa tidak ada pemerintah melarang melakukan impor beras.
"Tahun ini ada penugasan 2 juta ton, bukan enggak ada. Jadi pemerintah itu ingin meningkatkan food reserves," kata Arief, di Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, Senin (28/8/2023).
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa cadangan pangan berupa beras ini khusus diberikan kepada BUMN untuk melakukan intervensi.
"Memang pada saat semester 2 produksi kita itu pastinya turun di bawah semester 1. Jadi semester 2 sudah pasti turun," tukasnya.
Terlebih adanya fenomena kekeringan El Nino yang memberikan dampak hingga tiga bulan ke depan. Kendati masih dapat melakukan penanaman padi di daerah yang memiliki water reservoir, kecuali di daerah irigasi teknis.
"Nah, food reserves ini kita sudah menentukan bahwa Bulog itu 1,2 juta ton beras tetapi karena kita tahu bahwa ke depan ini supaya juga kita punya jaga-jaga untuk 14 Februari ada Pemilu, tanggal 9 April 2024 peak season," tandas dia.
Sebelumnya, Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog), Budi Waseso atau akrab disapa Buwas mengimbau agar tidak melakukan penimbunan beras. Hal ini disebabkan Bulog sendiri sudah memiliki 1,6 juta ton beras.
“Masyarakat juga jangan sampai nanti ada isu-isu negatif, dia mengatakan beras itu kurang karena Bulog ini sekarang sudah memiliki beras 1,6 juta ton,” kata dia.
“Tapi ingat juga tidak untuk menimbun, membeli banyak-banyak, jangan sampai ada panic buying karena ketersediaannya banyak,” sambung Buwas.
Purnawirawan Polri ini pun mengaku saat ini pihaknya tengah gencar melakukan pendistribusian beras premium Bulog langsung ke pasar dan retail-retail terkait.
“Penyaluran beras ini seperti yang saya sampaikan tadi, saya tegaskan bahwa Bulog menyalurkannya langsung ke pasar-pasar dan retail-retail,” tandas dia. (agr/ree)