darurat sampah, pemkab siapkan teknologi.
Sumber :
  • tim tvone - khumaidi

Darurat Sampah, Pemkab Sidoarjo Siapkan Teknologi dan Maksimalkan Pemilahan di TPST

Selasa, 16 November 2021 - 18:35 WIB

Sidoarjo, Jawa Timur - Permasalahan sampah di Sidoarjo terus diurai oleh Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali. Permasalahan sampah diakui Muhdlor sebagai salah satu problem pelik yang harus segera mendapat solusi.

”Kita coba urai soal sampah ini. Ada dua strategi utama. Pertama, kita intervensi teknologi modern persampahan sehingga kerja pengolahannya lebih efektif, bagaimana dipilah, lalu dikonversi menjadi energi, semua kita siapkan dalam jangka menengah,” ujar Muhdlor.

Strategi kedua, lanjut dia, memperkuat standar pemilahan sampah di tujuh Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kawasan dan 113 TPST Desa untuk mengurangi sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jabon. Sejak 25 Oktober 2021, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo menerapkan kebijakan bahwa TPA Jabon tidak lagi menerima sampah nonresidu (sampah yang belum dipilah). TPA Jabon hanya menerima sampah residu (sampah yang tidak bisa diolah lagi). Aturan ini untuk mengurangi volume sampah yang masuk dan memaksimalkan pengolahan di TPST-TPST.

”Ini kerja bersama. Saya minta camat dan kades/ lurah ikut bergerak, pantau pemilahan di masing-masing TPST. Untuk desa, anggarkan TPST, bisa melalui Bantuan Keuangan dari pokok pikiran DPRD, sehingga kita targetkan volume sampah yang masuk ke TPA Jabon bisa berkurang sampai 50 persen, atau bahkan tidak sampai dibuang ke TPA Jabon karena sudah dilakukan pemilahan di TPST-TPST,” jelasnya. 

Kini pemilahan sampah terus diintensifkan di TPST-TPST. Misalnya, di TPST Prasung yang setiap hari menerima 17 ton sampah. Setelah dilakukan pemilahan, tinggal menyisakan 6,5 ton sampah residu yang tak bisa diolah lagi, sehingga jumlah sampah yang dibawa ke TPA Jabon bisa berkurang 10,5 ton per hari. 

Di TPST Prasung, pengelolaan sampah dikerjakan KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) yang mempekerjakan 20 orang. Setiap hari mereka melakukan pemilahan sampah yang dihasilkan dari rumah tangga, termasuk melayani sampah dari desa terdekat yang belum memilki TPST. Setiap harinya KSM TPST Prasung berhasil mengelola 10,5 ton sampah menjadi punya nilai ekonomi.

Contoh lain pengelolaan sampah di TPST Kawasan Sedati Gede yang melayani 5200 KK, ditambah sampah dari hotel, industri, rumah makan, dan sekolah. Total ada 16 ton sampah masuk setiap hari. Setelah dipilah, tinggal menyisakan 10 ton yang dibawa ke TPA Jabon.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:10
01:29
03:46
02:20
01:37
02:13
Viral