news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Kolase - Wapemred tvonenews.com. background kampanye stop kekerasan terhadap jurnalis.
Sumber :
  • tim tvonenews

Jurnalisme & Anakku, Alika

Nak, pada praktek di Indonesia, media terutama kapitalisme cetak,  pernah gemilang “membunuh” era raja raja, mengusir kolonialisme dan melahirkan negara bangsa
Senin, 31 Juli 2023 - 09:00 WIB
Reporter:
Editor :

(RM Tirto Adi Suryo. Sumber: Wikipedia/Wikimedia)

Tokoh yang “menyeret” bangsa ini agar memasuki dunia modern dengan kepala tegak pada zaman bergerak (periode peralihan abad 19 menuju awal Abad 20) adalah wartawan: Tirto Adhi Soerjo.

Sastrawan Pramoedya Ananta Toer yang begitu gigih mengenalkan tokoh yang disebut sebagai Sang Pemula, menyatakan: “Belum pernah ada dalam seratus tahun, seorang pribumi yang karena pengetahuannya, ketajaman penanya dan kecakapan organisasinya, mempersatukan ribuan orang tanpa mengatasnamakan raja, nabi, wali, tokoh wayang, maupun iblis, hanya: Tirto Adhi Soerjo,” ujar Pramoedya.

Namun, masa pers perjuangan, pers bagian dari “peluru” untuk melawan penjajah telah lewat. Kini yang akan kamu hadapi adalah internet yang membawa “gelombang pasang” informasi. Kini kita semakin terbiasa melihat berita diproduksi oleh siapa saja. 

Lembaga lembaga non jurnalisme mengkomodifikasi berita sedemikian rupa hanya untuk mengeruk keuntungan semata. Warga membaca berita berdasarkan minatnya sendiri sendiri yang dibentuk oleh kebiasaannya. Berdasarkan algoritma seleranya akan disederhanakan: ia akan terus dipaksa mengonsumsi berita sejenis selama ia tak memiliki minat memahami berita jenis  lain. Di sini pertentangan akan semakin tajam, diametral, dramatis, namun dirawat sebisanya karena di sana berkait dengan dunia usaha.

Ancaman lain adalah homogennya konten, hilangnya peran agenda setting pada lembaga jurnalisme, semua orang bisa menciptakan sendiri apa yang dianggapnya penting dan relevan. Belum lagi monopoli ruang-ruang maya oleh korporasi dunia membuat jomplangnya produksi dan distribusi informasi.  

Anakku, Alika, kini wartawan hampir tak bisa mengenali lagi praktek kerjanya. “Di ruang redaksi kita tak lagi berbicara tentang jurnalisme,” ujar Max King, redaktur Philadelphia Inquirer ketika berkumpul bersama  25 wartawan terkemuka di dunia di Harvard Faculty Club ---semoga suatu hari engkau bisa studi di sana—-- yang tengah krisis keyakinan.  

Dalam konteks ini, inisiatif Bill Kovach dan Tom Rosenstiel lewat Committee of Concerned Journalist yang berusaha merangkum diskusi penting itu dan mengaktualisasikan lagi nilai nilai tradisional jurnalisme lewat Sembilan Elemen Jurnalisme sangat penting.

Berita Terkait

1
2
3 4 5 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral