news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Sultan Rif'at Alfatih.
Sumber :
  • IST

Kisah Pilu Sultan Rif'at Alfatih Leher Terjerat Kabel di Jaksel, Kini Tak Bisa Makan dan Bicara, Keluarga Minta Pertanggungjawaban PT Bali Tower

Kejadian bermula pada pada 5 Januari 2023 saat ia sedang libur kuliah dari Kampus Brawijaya Malang dan pulang ke rumah orang tuanya di Bintaro, Tangerang Selatan. Saat liburan itu Fatih dan teman-teman semasa SMA jalan-jalan ke Jakarta Selatan.
Kamis, 27 Juli 2023 - 06:14 WIB
Reporter:
Editor :

Sultan Rif'at Alfatih (20) kini hanya bisa makan melalui selang di hidungnya, setelah lebih dari 7 bulan terbujur di rumah sakit. Mahasiswa semester VII Universitas Brawijaya, Malang itu nahas mengalami kecelakaan di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan beberapa bulan lalu, akibat kabel fiber optik yang menjuntai dan terlepas menjerat lehernya.

Jakarta, tvOnenews.com - Kejadian bermula pada pada 5 Januari 2023 saat ia sedang libur kuliah dari Kampus Brawijaya Malang dan pulang ke rumah orang tuanya di Bintaro, Tangerang Selatan. Saat liburan itu Fatih dan teman-teman semasa SMA jalan-jalan ke Jakarta Selatan.

Bersama teman-temannya Sultan pergi sekitar pukul 22.00 WIB dan pada saat melintas di Jalan Pangeran Antasari, ada kabel fiber optik yang menjuntai yang menyebabkan arus lalu lintas tersendat. Mobil dan sepeda motor yang melintas melambatkan laju kendaraannya.

Menurut Fatih, saat melintas di lokasi kabel menjuntai Sultan yang mengendarai sepeda motor berada di belakang mobil jenis SUV. Tiba-tiba saja kabel fiber optik yang menjuntai itu tersangkut bagian atas mobil SUV yang melaju dan terlontar ke arah sepeda motor Sultan.

"Mobil itu kemungkinan tidak merasa ada kabel tersangkut karena besar, sehingga kabel itu ditarik terus sampai titik tertentu lepas. Begitu kabel terlepas, langsung mengenai leher anak saya, ibarat ketapel yang ditarik," ucap Fatih dengan suara lirih.

Sultan seketika terpental dari motor dan langsung tak sadarkan diri. Teman-temannya dibantu ojol spontan langsung menolong dan membawanya ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Fatih begitu mendapatkan kabar langsung menuju rumah sakit.

"Tulang tenggorokannya putus. Jadi tulang mudanya putus, lepas dari laring faring jakunnya itu, lalu saluran makan dan napas itu putus semuanya," kata Fatih sedikit.

Selama tiga hari dirawat di RS Fatmawati, Jakarta Sultan tidak sadarkan diri. Setelah beberapa kali menjalani tindakan operasi pada Mei 2023, Sultan sudah diperbolehkan pulang tetapi kondisinya masih lemah dan sangat memprihatinkan.

"Dia tidak bisa bicara, tidak bisa makan minum secara normal harus melalui bantuan selang. Menelan ludah saja tidak bisa" ucap Fatih.

Lalu pada hari ini Sultan dilarikan ke RS Cipto Mangunkusumo karena ada pendarahan di tenggorokannya. Paru-parunya juga terendam air sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Musibah yang menimpa Sultan tersebut membuat tulang tenggorokannya patah, dan ia harus menggunakan selang untuk makan dan minum. Hanya susu dan makanan cair yang menjadi asupannya. Kondisi ini mengakibatkan berat badan Sultan turun drastis.

"Postur anak saya tingginya 182 cm, dulu saat sehat dan belum terkena musibah berat badanya sekitar 65 kg, kini terus menyusut hingga tersisa sekitar 46 kilogram," pungkas Fatih.

Fatih bukannya tanpa usaha mencari keadilan atas anaknya. Ia pun meminta pertanggungjawaban dari PT Bali Tower selaku yang punya kable optik tersebut.

"Tujuh kali saya bolak-balik ke kantornya. Perwakilan PT Bali Tower hanya menjanjikan bantuan, hingga kini belum ada," katanya.

Ia pun menuntut agar PT Bali Tower membenarkan jika kabel tersebut adalah milik mereka dan menuntut ganti rugi materil maupun imateril atas yang terjadi kepada anaknya. 

Hingga kini belum ada konfirmasi dari PT Bali Tower. (ebs)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

00:57
01:35
01:23
02:19
03:49
15:06

Viral