Menhan Prabowo Subianto.
Sumber :
  • Kemhan

Manuver PDIP Pertanyakan Pembelian Pesawat Tempur Mirage Bekas, Prabowo Beri Jawaban Menohok

Selasa, 11 Juli 2023 - 07:08 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - PDIP mengkritik pembelian jet tempur Mirage oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto. Pihaknya bahkan akan menindaklanjuti kebijakan itu.

Hal ini disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto usai mendengar klarifikasi kader senior partainya, Effendi Simbolon, terkait dukungannya kepada Prabowo Subianto sebagai capres 2024.

Hasto menjelaskan dalam klarifikasi itu, Effendi menyampaikan kritik secara objektif soal pembelian jet tempur Mirage bekas dari Qatar.

“Terkait dengan kebijakan pembelian pesawat bekas Mirage dari Qatar itu merupakan suatu kebijakan yang tidak tepat. Bahkan, berpotensi melanggar undang-undang,” kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (10/7/2023).

Dia menyebut Effendi selaku anggota Komisi I DPR juga menyoroti berbagai kebijakan Menteri Pertahanan dalam pengadaan alutsista yang dilaksanakan secara tidak proper.

“Pak Effendi Simbolon menyampaikan hal-hal yang bersifat objektif, dan itu dilakukan dengan penuh pertanggungjawaban sebagai sosok yang lama berkecimpung di Komisi I,” jelasnya.

“sehingga bisa memahami mana kebijakan pertahanan di dalam pengadaan alutsista yang tepat, mana yang tidak tepat. Bahkan yang juga berpotensi merugikan Indonesia di masa-masa yang akan datang,” tambah Hasto.

Atas hal ini, Hasto menuturkan PDIP akan mengambil sikap dengan menindaklanjuti soal pengadaan jet tempur Mirage bekas.

“Maka kami akan menindaklanjuti juga informasi terkait dengan pengadaan Mirage,” tandasnya.

Hal senada juga disampaikan Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, meminta agar Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menghentikan pembelian 12 jet tempur Mirage 2000 - 5 bekas Qatar Air Force (QAF).

Legislator PDI Perjuangan ini mendesak agar Kementerian Pertahanan menunggu pesawat tempur multifungsi Rafale dari Prancis.

"Sebanyak 42 unit pesawat tempur Rafale baru akan datang 3-5 tahun ke depan, secara bertahap. Saran saya lebih baik menunggu Rafale saja, karena membeli Mirage 2000-5 bekas pun harus menunggu 2 tahun," katanya kepada wartawan, Selasa (4/7/2023).

Hasanuddin juga mempertanyakan urgensi pembelian pesawat tempur bekas oleh Kemhan RI.

"Kondisi apa yang mendesak sampai kita harus beli pesawat tua. Kalau toh terburu waktu dengan alasan butuh pesawat pengganti dalam waktu dekat , kenapa misalnya tidak ambil pesawat Mirage 2000 - 9 milik Uni Emirat Arab yang juga mau dijual, ini lebih muda dari Mirage 2000 - 5 milik Qatar," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengakui banyak pihak nyinyir kepada dirinya setelah Indonesia membeli pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas Qatar. Menurutnya, ada beberapa alasan mengapa Indonesia membeli pesawat tempur bekas tersebut. 

"Jadi, dan juga kebetulan memang banyak yang seolah-olah nyinyir, seolah-olah ya mau macem-macem, menilai bahwa diomongin pesawat bekas, pesawat bekas," kata Prabowo di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis (6/7/2023). 

Prabowo menjelaskan, pemerintah Indonesia terpaksa membeli pesawat bekas karena sejumlah alasan mendesak. Salah satunya karena Indonesia membutuhkan kekuatan pertahanan udara. Terlebih, banyak pesawat tempur yang sudah tua serta proses pembaruan membutuhkan waktu lama.

Lagipula, sistem pesawat Mirage menurut Prabowo tak jauh berbeda dengan sistem pesawat Rafale yang baru saja diebli Indonesia.

"Iya saya sudah jawab pada kesempatan-kesempatan yang lain, jadi Rafale pesawat teknologi Prancis generasi 4 setengah ya. Kita sudah pesan dan yang pertama akan datang itu 36 bulan lagi, yang pertama," katanya.

Kementerian Pertahanan menandatangani kontrak pembelian 12 jet tempur bekas, Mirage 2000-5 dari Qatar.

Pesawat tempur bekas ini diproduksi tahun 1994 dan beroperasi di Qatar sejak tahun 1997.

Artinya, jet tempur ini sudah berusia 26 tahun.

Anggaran untuk pembelian jet tempur bekas ini 733 juta Euro atau senilai Rp11,8 triliun.

Mirage 2000-5 adalah jet tempur produksi Dassault, Perancis.

Pertama kali beroperasi tahun 1986, jet tempur ini memiliki kecepatan 2.333 kilometer per jam.

Jet tempur ini dilengkapi dengan berbagai persenjataan canggih. (saa/ebs)


 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:27
02:30
05:51
03:16
03:36
00:44
Viral