- Antara
Usai Pengajian Akbar Puluhan Santri di Pekalongan Positif Covid-19
Pekalongan, Jawa Tengah – Puluhan Santri di Pekalongan, Jawa Tengah, positif terpapar Covid-19 setelah dilakukan tes usap oleh tim Satgas Covid-19 setempat.
Atas temuan tersebut Satgas Covid-19 pun langsung melakukan karantina wilayah berskala mikro di lingkungan Pondok Pesantren yang berada di Kelurahan Jenggot, Pekalongan Selatan, Kota pekalongan, Jawa Tengah.
Petugas gabungan TNI, Polri pun disiagakan untuk menjaga jalanya karantina wilayah tersebut. Keluar masuk santri pun dipantau secara ketat untuk meminimalisir penularan lebih meluas. Bahkan, aktivitas belajar mengajar di pondok tersebut pun terpaksa dihentikan.
Menurut walikota Pekalongan, Ahmad Afzan Djunaidi, untuk memutus mata rantai penyebaran Satgas Covid-19 Pekalongan akan kembali melakukan tes usap terhadap 750 santri yang diketahui melakukan kontak erat dengan puluhan santri yang telah terkonfirmasi positif sebelumnya.
“ada tambahan santri reaktif sebanyak 6 santri dari 400 santri yang dites, jadi total ada 33 santri yang reaktif. Untung saja tim Satgas kami cepat melakukan tindakan sehingga langsung ketahuna dan kita bergerak cepat. jangan sampai santri ini kembali ke keluarga mereka dan menularkan sehingga menjadi klaster baru.” jelas Ahmad Afzan Arslan Djunaid, walikota pekalongan.
Afzan juga berharap dengan adanya temuan kasus baru di Pondok Pesantren Syafii Akrom, tidak menjadikan kota pekalongan menjadi zona merah Covid-19.
“Mudah-mudahn dengan kasus ini tidak menjadikan status kota pekalongan menjadi zona merah.” Tambahnya.
Sementara itu, untuk kebutuhan logistik selama isolasi mandiri dan Lockdown local pemerintah kota Pekalongan akan menyuplai kebutuhan para santri.
Sebelumnya, Senin (14/6) malam tim Satgas Covid-19 Kota Pekalongan menghentikan paksa kegiatan pengajian yang digelar Pondok Pesantren Syafii Akrom. Kegiatan yang mengundang kerumunan ditengah pandemi ini pun tak memiliki izin dari pihak kepolisian.
Saat dilakukan tes usap massal pada santri yang terlihat tidak fit karena terlihat batuk, flu dan keadaan fisik yang tidak bugar, malam itu juga Satgas langsung melakukan tes usap massal hingga menjelang pagi hari. Hasilnya 27 orang santri positif terpapar Covid-19.
Dampak dari klaster baru pondok pesantren tersebut menjadikan kota pekalongan masuk peringkat ketiga di Jawa Tengah untuk kasus positif covid-19. Atas lonjakan kasus yang signifikan pemerintah kota pekalongan akan mempertimbangkan opsi jam malam atau pengetatan untuk semua kegiatan masyarakat tanpa toleransi. (mii/edi)