- Humas Univ. Gunadarma
Universitas Gunadarma Siapkan Teknologi Pasca Pandemi dengan Menciptakan Robot UG-Bogoljubov
Soal bentuk fisik robot pun kedepannya juga akan berubah. Jika saat ini bentuknya hanya sebuah lengan seperti barista, maka untuk kedepannya akan divisualkan berwujud manusia. Dapat mengeluarkan suara dan berinteraksi serupa manusia meskipun tidak sesempurna manusia.
Prof. Adang Suhendra juga menyebut apabila kolaborasi pengerjaan Robot Catur ini cukup beragam. Salah satunya dengan kebutuhan algoritma, ia bekerjasama dengan mahasiswa informatika dan sistem informasi. Sementara untuk pergerakan kontrol dan system computer banyak bekerjasama dengan team Teknik Elektro. Kedepannya, Prof Adang Suhendra berencana untuk mengembangkan adanya system untuk membantu orang dan atlet-atlet muda berlatih main catur dengan melawan robot. Jadi akan ada kebutuhan dari aspek psikologi dan gizi.
“Misalkan dari aspek psikologi emosinya akan seperti apa agar pendekatan catur bisa lebih komperehensif dan lebih bertaraf internasional,” kata Prof. Adang Suhendra lebih lanjut.
Sementara itu, adanya kebutuhan efisiensi waktu dan pelayanan yang cepat di bidang farmasi khususnya di apotik besar atau apotik rumah sakit, Prof. Adang Suhendra berencana ingin menciptakan sebuah teknologi robot yang dapat membantu para apoteker dalam menyiapkan obat-obatan.
Prof. Adang Suhendra berharap dengan adanya robot ini, proses menyiapkan obat-obatan yang dilakukan para apoteker bisa dilakukan lebih cepat, sehingga pasien tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan obat yang dibutuhkan.
Tidak hanya itu, Prof. Adang Suhendra juga sedang mengembangkan robot untuk industri daun kelor. Banyaknya khasiat dan nilai gizi yang dimiliki daun kelor membuat Prof. Adang Suhendra tertarik untuk mengembangkan penelitian tentang industri produk daun kelor.
Penelitian ini pun telah didukung oleh pemerintah untuk mengatasi stunting atau gizi buruk pada anak yang terjadi di Indonesia. Pada prosesnya, Prof. Adang Suhendra berupaya untuk dapat mengolah daun kelor tersebut menjadi tepung. Sehingga perlu upaya terbaik untuk dapat mempertahankan kandungan gizi dari daun kelor.