- dok ist
Waduh, Tas Karyawati Cikarang Alfi Damayanti Pernah Digeledah Diam-diam oleh Si Bos Genit, Kuasa Hukum AD: Ada Intimidasi!
Jakarta, tvOnenews.com – Tas karyawati Cikarang Alfi Damayanti pernah digeledah diam-diam oleh si bos genit, kuasa hukum AD: ada intimidasi!
Alfi Damayanti (24), seorang karyawati Cikarang yang menjadi korban dugaan pelecehan seksual oleh oknum bos ‘genit’ kerap diundang ke berbagai acara di stasiun TV.
Baru-baru ini, karyawati Cikarang itu menghadiri Program Pagi Pagi Ambyar.
Berdasarkan pengakuannya, Alfi Damayanti mengatakan dirinya bekerja sebagai pegawai outsourcing dan sudah bekerja sejak bulan November 2022.
“Jadi saya masuk kerja di situ dari bulan November 2022. Saya ketemu lah sama dia, si pak manajer itu kemudian dia udah mulai modus-modus kerja di situ, “betah gak kerjanya”, kata AD.
Karyawati Cikarang itu juga mengungkapkan bahwa si oknum bos memintanya untuk menyimpan nomor kontaknya,
“’Iya, betah lah’ kata saya, trus di situ dia juga sudah mulai berani ngechat kaya ‘ini nomor saya simpen ya’, udah akhirnya saya simpen,” ungkap Alfi.
Tak hanya itu, oknum atasan yang berprofesi sebagai manajer outsourcing itu kerap mengirimkan pesan kepadanya mengajak makan berdua.
“Trus dia sering reply story,’kok gak ngajak-ngajak makan’ trus di siru saya sudah mulai bales karena kan, masa sama seorang manajer judes ya,” lanjutnya.
Sang oknum bos juga terus-terusan memaksanya jalan berdua, ketika karyawati Cikarang meminta untuk mengajak rekan kerja lainnya. Si atasan selalu menolak.
“Kesini-sini dia mulai ‘ayo kapan jalan berduanya’, ‘ayo kapan makan berdua’ aku bilang ‘yaudah Pak makan bareng-bareng sama yang lain’, tapi dia gak mau, maunya berdua terus,” pungkas Alfi Damayanti.
Alfi Damayanti Ungkap Tasnya Digeledah Oknum Bos Tanpa Sepengetahuan
Didampingi kuasa hukumnya, Wahyu Haryadi mengatakan bahwa Alfi Damayanti merasa begitu rishi dengan perlakuan dari si oknum atasan.
“Ada chat atau Whatsapp yang mengarah ke sana, ada memaksa datang ke kontrakannya (AD). Bahkan sering chat dan ketemu langsung di tempat kerja, ‘ayo makan’,” kata Wahyu.
“Pernah juga gathering, rekan-rekannya bersama naik motor sedangkan korban diarahkan untuk naik mobil berdua,” lanjutnya.
“Karena udah rasa gak nyaman, risih gitu kan tiap hari didatengin,” pungkas Wahyu Haryadi.
Tak hanya itu, dia juga mengatakan bahwa karyawati Cikarang itu juga pernah mengalami pengalaman tak menyenangkan lainnya yaitu menggeledah tas korban secara diam-diam.
“Terakhir itu tas milik korban digeledah oleh leader,” ujar Wahyu.
Hal itu dilakukan atas perintah bosnya.
“Atas perintah (pelaku),” lanjutnya.
Alfi Damayanti mengaku tak tahu menahu ketika tasnya digeledah. Hal itu diketahuinya melalui rekan kerjanya.
“Harusnya ketika digeledah pemilik dihadirkan, ini gak ada konfirmasi sebelumnya. Tahu-tahun setelah melihat ada laporan dari kawannya, ini indikasi mencari kesalahan, yang memeriksa harusnya punya kewenangan, sekuriti atau apa,” kata Wahyu.
Kuasa hukum karyawati Cikarang menegaskan bahwa tindakan tersebut merupakan sebuah bentuk intimidasi.
“Iya intimidasi,” pungkasnya. (rka)