- Instagram @romahurmuziy / Instagram @mohmahfudmd
Romahurmuziy Ungkap Detik-detik Mahfud MD Batal Jadi Wapres Jokowi di Pilpres 2019, Sampai Berani Katakan Hal ini, Ternyata...
Jakarta, tvOnenews.com - Mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy ungkap detik-detik Mahfud MD batal jadi Wapres Jokowi pada Pilpres 2019 silam.
Publik tengah ramai memperbincangkan nama Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ganjar Pranowo secara resmi telah diusung menjadi Calon Presiden (Capres) 2024 dari PDIP pada ajang Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Wacana duetnya Ganjar-Mahfud MD berawal dari pernyataan yang dilontarkan pengamat politik Eros Djarot. Jika benar, pasangan ini digadang-gadang akan sulit dikalahkan.
Perlu diketahui, Mahfud MD pernah digadang-gadang sebagai Cawapres dari Jokowi pada Pilpres 2019, tetapi kemudian Ma'ruf Amin yang naik bersama mendampingi Jokowi di Pilpres 2019.
Romahurmuziy Ungkap Detik-detik Mahfud MD Batal Jadi Wapres Jokowi
Kolase foto Mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy dan Menko Polhukam Mahfud MD.
Ketua Majelis Pertimbangan PPP (Partai Persatuan Pembangunan) mengungkapkan alasan bahwa Mahfud MD adalah nominator terkuat nomor 1, karena ada 5 nama saat itu diantaranya adalah Mahfud MD, Sri Mulyani, Moeldoko, Muhammad Gatot Nurmantyo.
"Karena nama yang terkuat di lingkungan Presiden berdasarkan survei 5 nama ini, tidak nama KH Ma'ruf Amin waktu itu," ujarnya. (ind)
Di mana saat itu, Romi mengaku datang kepada Mahfud MD untuk membuat komitmen, untuk mendukung mencalonkan Mahfud MD sebagai Wapres.
"PPP mencalonkan pak Mahfud, kemudian bapak membantu PPP, caranya adalah bantu kami portofolio kabinet ketika bapak nanti jadi Wapres," ujarnya.
"Yang kedua, bantu kami dengan bapak berkampanye di basis-basis yang di situ pak Mahfud (basis Madura), saya minta untuk kampanye" tambahnya.
"Tapi saya ingat betul ketika bersalaman, mulai hari pak Mahfud ada update informasi apapun dari istana tentang pencalonan pak Mahfud, tolong saya dikasih tahu," paparnya.
Sebaliknya, Romahurmuziy menyatakan bahwa jika dirinya mendapat informasi dari hasil komunikasi dengan istana, akan memberi tahu kepada Mahfud MD.
"Yang terjadi adalah ketimpangan komunikasi, saya update terus, beliau gak pernah update informasi ke saya. Bahkan sampai ketika pak Mahfud urus SKCK dan mengukur baju, itu saya tidak dikasih tahu," ungkapnya.
Kemudian, Romi menceritakan ketika dirinya ditunjuk oleh Jokowi untuk menjadi juru bicara kampanye dalam Pilpres 2019.
Mantan Anggota DPR Ri ini pun mengaku bahwa dirinya adalah orang pertama yang ditawari oleh Jokowi saat itu dan langsung bertugas.
"Tugas saya apa pak?," tanya ke Jokowi.
"Jelasin kenapa saya memilih Kiai Ma'ruf, itu dipelataran Menteng," ujarnya.
"Alasannya apa pak?," ucap menirukan ucapan mantan Walikota Solo tersebut.
"Itu sampean lebih tahu," ujarnya seraya tertawa.
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy alias Romy. (ist)
Lebih lanjut, Politikus PPP ini mengungkapkan dibalik usulan dua nama Wapres dari Partainya yakni KH Ma'ruf Amin dan Mahfud MD.
"Mahfud MD harus tahu, satu-satunya partai yang mengusul nama dia, itu hanya PPP, memang tidak sendiri (ada Ma'ruf Amin, karena amanah dari Mbah Mun," tuturnya.
"Taruh nomor satu karena lebih tua, malah begitu Mbah Mun waktu itu," ujarnya.
Saat itu, Romi bersama para ketua Majelis dari PPP membawa nama usulan tersebut kepada Mbah Mun atau Kiai Haji Maimun Zubair.
"Karena pak Mahfud ini yang paling diingini Presiden, yang kedua pak Ma'ruf ini paling dibutuhkan Presiden," ujarnya.
Romi pun memberikan dua nama tersebut, dan mengaku kepada Mbah Mun bahwa tidak ada calon lain,"Ya sudah berangkat," ujarnya.
Dirinya pun menjelaskan semua ini kepada Mahfud MD saat pertemuan di Hotel Dharmawangsa.
"Peristiwa pengumuman KH Ma'ruf itu kamis sore pada waktu itu, bilang waktu itu dipanggil sama Presiden, besoknya saya telpon tidak diangkat," jelasnya.
"Sampai tiba-tiba muncul di ILC itu, karena pak Mahfud marah karena katanya saya bohong, itu tidak ada, saya jamin sampai hari akhir yaomil akhir nggak pernah saya berkata kalau pak Mahfud,'bohong itu," ungkapnya.
Bahkan, dirinya berani dihadapkan langsung kepada Mahfud MD, untuk membuktikan ucapannya tersebut.
"Coba cari videonya saya bilang bohong, nggak ada. Tapi begitu lah namanya Mahfud MD selalu mau menang sendiri, itu sejak dulu, sebelum jaman menjadi Rektor di UII, orangnya begitu, udah paham lah kita," pungkasnya.
Mahfud MD mengaku belajar dari pengalaman tahun 2019
Mahfud MD saat berbicara soal Pilpres 2024 bersama Helmy Yahya. (Youtube Helmy Yahya Bicara)
Mahfud MD mengaku belajar dari kekecewaan dari Pilpres 2019, kala itu Mahfud ditunjuk pada menit-menit akhir untuk menjadi Cawapres Jokowi.
"Iya saya belajar dari pengalaman itu (Pilpres 2019), bahwa kalau direncanakan, kalau Tuhan tidak mengizinkan. Apalagi di politik bisa belok mendadak," ucapnya yang dilansir dari dari Helmy Yahya Bicara, pada Selasa (18/4/2023).
"Kalau kita tidak merencanakan pun, ya kita diem-diem tapi Tuhan menghendaki tiba-tiba dapat," tambahnya.
Menteri kelahiran Kabupaten Sampang ini mencontohkan ketika dirinya menjadi Menteri Pertahanan di Era Presiden Gus Dur. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini