- Tim tvOne/Rizki Amana
Mustopa NR Pelaku Penyerangan dan Penembakan Gedung MUI Ngaku Wakil Nabi Sejak Tahun 1997
Jakarta, tvOnenews.com - Polda Metro Jaya mengungkap riwayat Mustopa NR pelaku dari aksi penyerangan dan penembakan di Gedung MUI, Jakarta Pusat pada Selasa (2/5/2023).
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan Mustopa NR melakukan aksi penyerangan dan penembakan di Gedung MUI Ditengarai meminta pengakuan sebagai sosok Wakil Nabi.
Menurutnya sang pelaku penerangan dan penembakan tersebut telah meminta pengakuan sebagai wakil nabi sejak tahun 1997.
"Tersangka juga menurut pengakuan istri Tahun 97 pernah mengumpulkan masyarakat tokoh agama, tokoh masyasrakay untuk diakui sebagai wakil nabi," kata Hengki dalam konferensi persnya, Jakarta, Jumat (5/5/2023).
Hengki menuturkan saat itu pula sejumlah tokoh masyarakat dan agama yang dikumpulkan lantas membubarkan diri.
Pasalnya, sata itu para tokoh masyarakat dan agama dikumpulkan pelaku untuk meminta pengakuan sebagai wakil nabi dengan Kamuflase kegiatan pengajian di kediamannya kawasan Lampung.
"Pada saat itu tdk diakui peserta dan langsung bubar. Tersangka juga pernah melakukan permintaan pengakuan wakil nabi di lingkungan, pemerintah daerah dan pusat," ungkapnya.
Kapolda Sebut Pelaku Penyerangan dan Penembakan Gedung MUI Tak Gunakan Senpi Melainkan Air Softgun
Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto menyebut pelaku aksi penyerangan dan penembakan Gedung MUI, Jakarta Pusat tak gunakan senjata api (senpi).
Hal itu disampaikannya usai meninjau tempat kejadian perkara (TKP) aksi penyerangan dan penembakan tersebut.
"Menurut saya saya lihat jenisnya yangg saya dapat dari Kapolres Jakpus ada butiran-butiran magasin peluru dan ada tabung gas kecil nah ini yang biasanya disebut air softgun," kata Karyoto kepada awak media, Jakarta, Selasa (2/6/2023).
Karyoto menuturkan pihak kepolisian turut serta mendapati butiran-butiran peluru di lokasi aksi penembakan tersebut.
Menurutnya saat ini pihaknya tengah meneliyi temuan sejumlah magazine dan senpi dari Laboratorium Forensik (Labfor) Polri.
"Bukan senjata api, namun alangkah lebih detail anti kami minta labfor sebagai penyelidik apakah jenis senjata ini," ungkapnya.
Aksi penembakan tersebut turut serta diinformasikan oleh akun twitter @faicalwash dengan sejumlah foto korban dan kerusakan pada gedung tersebut.
Bahkan terdapat pula foto senjata api (senpi) yang diduga oleh pelaku dalam aksi penembakan tersebut.
Tak hanya itu, akun tersebut turut serta mengunggah foto korban yang tengah terkapar dari aksi penembakan tersebut.
"Terjadi penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia Jakarta oleh orang tak dikenal. Beberapa orang terluka dan dibawa ke rumah sakit," tulis akun tersebut dikutip pada Selasa (2/5/2023). (raa/ebs)