news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ka'bah di Masjidil Haram.
Sumber :
  • ANTARA

Viral di Dunia Internasional Pendeta Hindu Serukan Perebutan Ka'Bah, Ini Respon Umat Hindu Indonesia

PHDI mengimbau kepada seluruh umat Hindu di Tanah Air untuk tetap tenang, teduh, damai, menjunjung tinggi toleransi, harmoni dengan semua umat beragama lainnya.
Jumat, 14 April 2023 - 19:32 WIB
Reporter:
Editor :

"Negara Hindu adalah mimpi besar dan kita semua harus memiliki mimpi ini. Tidak hanya Afganistan, tetapi juga kita harus menginvasi Mekah," kata Narsinghanand dalam Bahasa Hindi.

Pidato Kebencian

Dalam sebuah video yang sedang viral di media sosial, Yati Narsinghanand Saraswati (58) menyerukan kepada seluruh umat Hindu di seluruh dunia untuk bersatu, menaklukkan Makkah, dan mengubah Ka’bah menjadi kuil Hindu. 

Pernyataan kontroversial Saraswati itu disampaikan saat mengikuti konferensi Hindu di India utara, pekan lalu. 

Menurut video yang diunggah di YouTube oleh Hindustan Times, kepala pendeta dari kuil Dasna Devi itu berpidato di acara "Hindu Mahapanchayat" di lapangan Burari, New Delhi. 

Pidatonya itu ditandai oleh banyak orang sebagai "pidato kebencian" karena menghasut kekerasan terhadap Islam dan Muslim.

Tidak sampai di situ, dia juga mendukung untuk melakukan pembunuhan terhadap 2 juta umat Islam dengan misi menghancurkan agama Islam dan melenyapkannya. 

"Tujuan kami bukan hanya untuk mengambil alih Afghanistan, tetapi juga untuk menaklukkan Makkah," kata pendeta tersebut dalam video yang dikutip Albawaba, Kamis (13/4/2023). 

Dia lebih lanjut meminta umat Hindu untuk mengangkat senjata dan berjuang untuk keberadaan mereka. 

Saraswati menyebut bahwa Sumur Zamzam yang terletak di Makkah adalah sungai dewa Mahadev, yang merupakan dewa terbesar agama Hindu. 

Banyak orang mengecamnya di media sosial dan mempertanyakan mengapa dia tidak ditangkap karena membuat hasutan berbahaya. (ant/ito)

Berita Terkait

1
2
Tampilkan Semua

Topik Terkait

Saksikan Juga

00:57
01:35
01:23
02:19
03:49
15:06

Viral