- tvOnenews/Julio Trisaputra
Pengamat Menilai Prabowo Memiliki Posisi Penting dalam Mewujudkan Koalisi Besar
Pernyataan Budi Gunawan tentang Prabowo Subianto langsung mendapatkan tanggapan dari berbagai pihak karena sudah di luar koridor dan tugas wewenang BIN.
Koalisi Besar dan Prabowo Dikunjungi Ketum Parpol
Setelah mendapatkan "angin segar" dari beberapa orang, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto semakin meningkat.
Ketika Partai Amanat Nasional (PAN) mengadakan acara silahturahmi Ramadhan di kantornya di Pancoran, waca koalisi besar kemudian mencuat. Saat itu acara dihadiri oleh ketua umum partai politik dari Koalisi Indonesia Bersatu (PAN, Golkar, PPP) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang berisi Gerindra, PKB.
Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo
Sudah dua ketum Parpol yang "mengunjungi Prabowo", mereka adalah Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo pada Rabu (5/4/2023) sore dan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra pada tanggal 6 Maret 2023.
Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menyatakan pihaknya membuka peluang bergabung ke koalisi besar meskipun masih sebatas wacana. Hal itu diungkapkan Yusril di hadapan Ketua Umum Prabowo Subianto.
Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra
Hari ini (8/4/2023) rencananya Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan yang akan berkunjung ke kediaman Prabowo Subianto.
Koalisi besar pencapresan bisa terwujud
Melihat perkembangan politik saat ini, Dosen Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) Aditya Perdana mengatakan wacana koalisi besar ini bisa terwujud.
Dosen Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) Aditya Perdana
"Dalam kacamata para elite, kebutuhan koalisi besar ingin dilakukan atas beberapa dasar pertimbangan, pertama perlunya calon presiden dan wakil presiden yang dapat melanjutkan agenda pembangunan Pak Jokowi di periode berikutnya," kata Aditya Perdana di Depok, Jabar, Sabtu.(ant/chm/muu)