Soal IMB Korban Kebakaran Depo Plumpang, PSI duga melanggar hukum Administrasi hingga korbankan warga Tanah merah..
Sumber :
  • Muhammad Bagas / tim tvOnenews.com

Soal IMB Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, PSI ke Anies Baswedan: Bodohnya Luar Biasa!

Kamis, 9 Maret 2023 - 07:07 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang menyisakan masalah mengenai tentang izin mendirikan bangunan. Di mana hal itu PSI menyudutkan Anies Baswedan, Kamis (9/3/2023).

Baru-baru ini isu mengenai IMB (Izin Mendirikan Bangunan) korban Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, menyita perhatian publik hingga tokoh elit politik. 

Bahkan, soal penerbitan IMB tersebut menjadi saling tuding hingga menuai pro dan kontra. Beberapa menyudutkan Era Gubernur Anies Baswedan.

Dedek Prayudi selaku Wasekjen DPP PSI yang hadir sebagai narasumber di Program Catatan Demokrasi tvOne menyoroti soal IMB dan kebijakan Anies Baswedan.

"PSI disini secara objektif menyatakan bahwa terkait dengan ledakan tersebut Pak Anies tidak bersalah," ungkap Dedek Prayudi selaku Wasekjen DPP PSI yang hadir di Catatan Demokrasi tvOne, Rabu (3/8/2023).

Politisi PSI ini menerangkan soal beberapa kebijakan dari Gubernur DKI dari jaman Jokowi sampai Anies Baswedan.

"Pertama pak Jokowi dengan kontrak politiknya, pada akhirnya memberikan KTP," ujarnya.


Kolase foto Anies Baswedan dan Dedek Prayudi.

Dedek Prayudi menyebutkan soal Undang-Undang Nomor 24 tahun 2013 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2006 tentang administrasi kependudukan.

"Bahwa setiap warga negara Indonesia berhak dan wajib untuk memiliki dan mendapatkan dokumen kependudukan. Jadi apa yang dilakukan oleh Gubernur Jokowi saat itu sangat wajar dan memang harusnya begitu," ungkapnya.

"kemudian di jaman pak Ahok itu mengupayakan ada yang namanya relokasi gratis Rusunawa, cuman memang negosiasinya ini takes so much more time dari apa yang diharapkan," bebernya.

Kemudian, Wasekjen DPP PSI ini mengatakan era Anies Baswedan saat menjadi Gubernur DKI Jakarta yang saat itu membagikan IMB (Ijin Mendirikan Bangunan).

"Yang kabarnya itu adalah IMB kawasan," ujarnya.

"Dan dasar pembuatan IMB, itu harusnya sertifikat hak milik. Jadi saya menduga disini ada perbuatan pelanggaran hukum administrasi untuk menertibkan IMB yang katanya IMB kawasan itu," ujarnya.


Politisi PSI, Dedek Prayudi.

Politisi PSI ini pun menyimpulkan dua kemungkinan akan kebijakan Anies Baswedan tersebut yang menyebabkan korban kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, warga tanah merah.

"Di sini cuma ada 2 kemungkinan. Kemungkinan pertama adalah bodoh yang luar biasa, kemungkinan kedua adalah jahat yang luar biasa," ungkapnya.

"Bodoh yang luar biasa ini apabila pak Anies nggak tahu di sana adalah area yang tidak layak atau tidak memenuhi standar keselamatan dan keamanan," lanjutnya.

Sementara untuk jahat yang luar biasa, "Ketika pak Anies sudah tahu tapi demi menjadi seseorang yang populis demi keuntungan elektoral. Pak Anies mengorbankan potensi keselamatan atau yang mengorbankan keselamatan warga di daerah Tanah Merah tersebut" tutupnya. 

Update korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Adapun update korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang hari ini tercatat korban meninggal 19 orang dan korban luka 35 orang yang masih dirawat di rumah sakit.

Sebelumnya, tim DVI telah melakukan identifikasi terhadap 8 jenazah korban kebakaran. 

"Total sampai hari ini ada 12 jenazah yang telah teridentifikasi dari 15 kantong jenazah yang telah diterima RS Polri," lanjut Ramadhan. 

15 kantong jenazah yang diterima RS Polri terdiri dari 9 jenazah pria dan 6 jenazah wanita. 

"Dari 9 jenazah laki-laki ini, tujuh diantaranya jenazah laki-laki dewasa, sementara dua jenazah lainnya anak laki-laki," ungkapnya. 

Kepala RS Polri, Brigjen Pol Hariyanto mengatakan bahwa identitas jenzah yang telah teridentifikasi yaitu Iqbal (9), laki-laki, Jalan Tanah Merah RT 01/RW 08 Rawa Badak, Jakarta Utara, yang teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA, medis dan properti.

Hanifah (50), perempuan, warga Kampung Bendungan Melayu RT 06/RW 01 Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, yang teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA, gigi, dan medis. 

Hardito (20), laki-laki, warga Dusun Temor Leke RT 01/RW 01 Desa Saroka, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, yang teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis. 

Selain itu, jenazah atas nama Dayu Nurmawati (39), perempuan, warga Dusun Temor Leke RT 01/RW 01 Desa Saroka, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, yang teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis. (ant/ind)
 

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:33
07:01
06:26
01:11
02:39
02:22
Viral