reruntuhan bangunan yang disebabkan perang Rusia dan Ukraina. Senin (26/9/2022)..
Sumber :
  • AP Newsroom

Dampak Perang Rusia Ukraina, Banyak Warga Rusia Putuskan Membelot

Senin, 26 September 2022 - 15:35 WIB

Jakarta - Ketergesaan Rusia untuk memobilisasi ratusan ribu tentara untuk menghadapi kekalahan yang mutlak di Ukraina adalah pengakuan bahwa pasukannya tidak mampu untuk berperang. 

Hal itu ditandai ketika perpecahan dipertajam di Eropa mengenai apakah akan menyambut atau menolak orang-orang Rusia yang melarikan diri dari negaranya. 
Presiden Zelensky juga mengatakan Ukraina telah menerima sistem pertahanan udara NASAMS dari Amerika Serikat

NASAMS melacak dan menembak jatuh rudal atau pesawat yang masuk, namun Zelensky tidak mengatakan berapa banyak rudal yang diterima Ukraina.

Meskipun sekarang pemerintah Rusia melarang sebagian besar masyarakatnya untuk berkunjung ke Uni Eropa, dengan pembatasan penerbangan langsung menuju negara Uni Eropa  dan menutup perbatasan daratan negara mereka. 

Eksodus orang-orang Rusia yang melarikan diri dari dinas militer menciptakan perpecahan di antara para pejabat Eropa mengenai apakah mereka harus diberikan tempat berlindung yang aman.

Dagestan menjadi salah satu daerah miskin di Rusia yang terletak di Kaukasus Utara, polisi melepaskan tembakan peringatan di daerah tersebut untuk mencoba membubarkan lebih dari 100 orang yang memblokir jalan raya saat memprotes Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Para demonstran wanita meneriakkan tidak untuk perang di ibukota Dagestan, Makhachkala pada Minggu (27/9/2022). Video protes menunjukkan wanita berjilbab mengejar polisi dan berdiri di depan mobil polisi yang membawa pengunjuk rasa yang ditahan, menuntut pembebasan mereka.

Setidaknya 2.000 orang telah ditangkap dalam beberapa hari terakhir karena demonstrasi serupa di sekitar Rusia. Banyak dari mereka yang dibawa pergi oleh kepolisian setempat. 

Media Rusia yang belum dikonfirmasi melaporkan bahwa Kremlin mungkin akan segera menutup perbatasan Rusia untuk pria-pria usia pertempuran yang memicu kepanikan dan mendorong lebih banyak orang untuk melarikan diri.

Para pejabat Jerman telah menyuarakan keinginan untuk membantu orang-orang Rusia yang meninggalkan dinas militer dan telah menyerukan solusi di seluruh Eropa. Jerman telah membuka kemungkinan memberikan suaka kepada pembelot.

Namun negara-negara Uni Eropa lainnya bersikeras bahwa suaka tidak boleh ditawarkan kepada orang-orang Rusia yang melarikan diri ketika perang telah memasuki bulan kedelapan. 

Dengan mendekatnya musim dingin diperkirakan akan membuat pertempuran menjadi jauh lebih rumit. Cuaca hujan membawa kondisi berlumpur yang mulai membatasi mobilitas tank dan senjata berat lainnya.

Kremlin menambah sekitar 300.000 tentara ke pasukan invasinya, yang berjuang dengan kerugian peralatan, meningkatnya korban dan melemahnya moral. Mobilisasi tersebut menandai perubahan tajam dari upaya Putin sebelumnya untuk menggambarkan perang sebagai operasi militer terbatas yang tidak akan mengganggu kehidupan sebagian besar orang Rusia. (mg2/ree)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
11:12
01:42
08:26
02:22
03:19
05:01
Viral