- Antara
Queensland Berpotensi "lockdown" Akibat Infeksi Baru Covid-19
Canberra - Pemerintah Queensland mengatakan pada Sabtu bahwa pihaknya kemungkinan akan segera memberlakukan penguncian lantaran munculnya klaster Covid-19 setelah Australia mencatatkan rekor kenaikan satu hari dalam infeksi harian.
Negara bagian ketiga terpadat di Australia dan berpenduduk lima juta jiwa itu mengatakan telah mendeteksi lima infeksi baru dalam 24 jam terakhir setelah satu keluarga terkonfirmasi positif Covid-19.
Beberapa hari ke depan akan sangat penting untuk melihat apakah penguncian diperlukan, kata pihak berwenang.
“Jika kita mulai melihat adanya kasus, selanjutnya kita harus mengambil langkah sangat cepat. Tetapi, pada saat ini, melibatkan keluarga,” kata Perdana Menteri Queensland Annastacia Palaszczuk.
Keluarga tersebut tinggal di Brisbane, ibu kota Queensland. Belum jelas apakah penguncian akan dibatasi hanya pada beberapa wilayah negara bagian itu, seperti yang diberlakukan sebelumnya.
New South Wales, negara bagian tempat Kota Sidney berada, tengah berada dalam penguncian seperti halnya Melbourne dan Canberra.
Penguncian pada Queensland akan menjadi pukulan berikutnya bagi ekonomi Australia senilai dua triliun dolar Australia --atau sekitar Rp20,9 kuadriliun-- yang bisa terperosok ke dalam resesi kedua dalam beberapa tahun ini.
Meskipun beberapa negara bagian belum melaporkan jumlah kasus pada Sabtu, Australia sejauh ini telah mencatat setidaknya 2.054 infeksi dibandingkan dengan rekor sebelumnya, yang mencapai 1.903 kasus di seluruh negara sehari sebelumnya.
Pemerintah New South Wales, yang memberlakukan perintah tinggal di rumah selama hampir tiga bulan terakhir ini, mengatakan pihaknya menemukan 1.599 infeksi baru.
Di negara bagian tetangga, Victoria, otoritas melaporkan 450 kasus atau kenaikan tertinggi dalam satu hari secara lokal dalam lebih dari setahun.
Australia saat ini mencatat hampir 73.000 kasus Covid-19 dan 1.084 kasus kematian akibat penyakit tersebut. (prs/ant)