news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Presiden AS Donald Trump.
Sumber :
  • Xinhua

Trump Tuding Putin dan Kim Jong Un Berkomplot Lawan Amerika, Kremlin Bungkamkan Isu Panas dengan…

Donald Trump menuding Putin dan Kim Jong Un berkomplot melawan Amerika Serikat usai parade militer China. Kremlin tegas membantah isu konspirasi itu.
Rabu, 3 September 2025 - 14:49 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali membuat pernyataan kontroversial. Dalam unggahannya di media sosial, Trump menuding Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un tengah berkomplot melawan Amerika Serikat.

Pernyataan keras itu ia sampaikan usai melihat parade militer raksasa yang digelar China di Beijing, Rabu (3/9/2025), untuk memperingati 80 tahun kemenangan melawan agresi Jepang sekaligus Perang Dunia Anti-Fasis. Parade tersebut dihadiri sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden China Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Kim Jong Un.

Trump dalam unggahannya bahkan dengan sarkas meminta agar “salam hangatnya” disampaikan kepada Putin dan Kim, yang menurutnya sedang menyusun konspirasi untuk melawan Washington.

“Mohon sampaikan salam hangat saya kepada Vladimir Putin dan Kim Jong Un, yang sedang berkonspirasi melawan Amerika Serikat,” tulis Trump di platform Truth Social.

Sindiran Keras untuk Xi Jinping

Selain menyinggung Putin dan Kim, Trump juga melayangkan sindiran tajam kepada Presiden Xi Jinping. Ia mempertanyakan apakah dalam parade itu Xi akan menyebut peran besar Amerika Serikat yang dahulu membantu China keluar dari penjajahan asing.

“Pertanyaan besar yang harus dijawab adalah apakah Presiden China Xi akan menyebutkan besarnya dukungan dan ‘darah’ yang diberikan Amerika Serikat kepada China untuk membantunya mencapai kebebasan dari penjajah asing yang sangat tidak bersahabat,” tulis Trump.

Trump mengingatkan bahwa banyak tentara Amerika gugur di masa lalu demi mendukung perjuangan China. Ia pun berharap pengorbanan itu dikenang dalam parade megah tersebut.

Kremlin Bantah Isu Konspirasi

Di sisi lain, Kremlin dengan cepat membantah tudingan Trump. Melansir dari Reuters, penasihat kebijakan luar negeri Kremlin, Yuri Ushakov, menegaskan tidak ada persekongkolan apapun antara Rusia, China, dan Korea Utara untuk melawan Amerika.

“Saya ingin menegaskan bahwa tidak ada yang berkonspirasi, tidak ada yang merencanakan apapun. Tidak ada konspirasi,” kata Ushakov dalam wawancara dengan televisi pemerintah Rusia.

Ia bahkan menyebut, bisa jadi Trump hanya sedang berbicara dengan nada sarkastis. “Mungkin Presiden Trump sebenarnya sedang ironis,” ujarnya.

Meski begitu, parade yang memperlihatkan Xi Jinping duduk sejajar dengan Putin dan Kim Jong Un dinilai para pengamat sebagai sinyal kuat tentang kedekatan ketiga negara yang selama ini berseberangan dengan Barat.

Tiga Poros Kekuatan Baru?

Kedekatan China, Rusia, dan Korea Utara belakangan memang semakin intens. Tahun lalu, Putin dan Kim Jong Un menandatangani pakta pertahanan di Pyongyang yang menjanjikan dukungan militer jika salah satu dari mereka diserang. Korea Utara bahkan dilaporkan mengirim ribuan prajurit untuk membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina.

China sendiri tetap menjadi sekutu utama Korea Utara dan penopang ekonomi terbesar bagi Pyongyang. Sementara hubungan Rusia dan China kian erat karena Beijing menganggap Kremlin mitra strategis dalam menghadapi tekanan Barat.

Tak heran, parade militer kemarin dipandang sebagai ajang unjuk kekuatan sekaligus pesan simbolis bahwa poros Beijing–Moskow–Pyongyang kian solid.

Trump vs Dunia

Tudingan Trump ini menambah daftar panjang pernyataan kontroversialnya terhadap pemimpin dunia. Di dalam negeri, pernyataan tersebut juga memicu perdebatan politik. Pendukung Trump menilai ia hanya mengingatkan ancaman nyata bagi Amerika, sementara pengkritiknya menuding Trump sengaja meniupkan isu untuk kepentingan politik menjelang pemilu AS.

Meski Kremlin sudah membantah, sorotan publik kini tertuju pada bagaimana hubungan AS dengan tiga negara tersebut berkembang ke depan. Apalagi, parade Beijing kemarin seakan menegaskan posisi mereka sebagai kekuatan tandingan Amerika dan sekutunya. (nsp)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

01:57
05:13
01:33
01:21
02:44
01:40

Viral