news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Aktivitas warga di kawasan Times Square, New York, Amerika Serikat, Jumat (23/7/2021)..
Sumber :
  • ANTARA/Reuters

Ilmuwan Cermati Varian Baru Corona Selain Delta

Beberapa varian memiliki sifat yang lebih unggul dalam menulari manusia atau menembus perlindungan vaksin.
Senin, 9 Agustus 2021 - 06:54 WIB
Reporter:
Editor :

Lambda Makin Surut

Varian Lambda telah menarik perhatian sebagai ancaman baru yang potensial. Namun versi virus corona ini, yang pertama kali terdeteksi di Peru pada Desember, kemungkinan makin surut, kata sejumlah pakar penyakit menular.

WHO menempatkan Lambda dalam daftar variant of interest (VOI). Artinya, varian itu membawa mutasi yang diduga mengubah tingkat penularan atau menyebabkan penyakit yang lebih parah. Namun hal itu masih diteliti lebih lanjut.

Penelitian laboratorium menunjukkan Lambda memiliki mutasi yang tahan terhadap antibodi yang dibangkitkan oleh vaksin.

Dr. Eric Topol, profesor pengobatan molekuler dan direktur Scripps Research Translational Institute di La Jolla, California, mengatakan persentase kasus baru Lambda yang dilaporkan ke GISAID --pangkalan data yang melacak varian virus corona-- telah berkurang. Artinya, varian tersebut telah menyusut.

Dalam diskusi dengan CDC baru-baru ini, para pakar penyakit mengatakan Lambda tidak tampak menular dengan cepat dan vaksin sepertinya mampu menahan varian itu dengan baik, kata Dr. William Schaffner, ahli penyakit menular di Pusat Medis Universitas Vanderbilt yang menghadiri diskusi itu.

Varian B.1.621 Diwaspadai

Varian B.1.621, yang pertama kali muncul di Kolombia pada Januari ketika memicu wabah besar, belum diberi nama alfabet Yunani.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa telah memasukkannya ke dalam daftar VOI, sementara Badan Kesehatan Publik Inggris mendeskripsikan B.1.621 sebagai varian dalam investigasi.

Varian itu membawa sejumlah mutasi penting, termasuk E484K, N501Y dan D614G, yang dikaitkan dengan penularan yang tinggi dan perlindungan imun yang berkurang.

Menurut data terkini pemerintah Inggris, sejauh ini ada 37 kasus suspek dan terkonfirmasi di negara itu. Varian tersebut juga telah teridentifikasi pada sejumlah pasien di Florida, AS.

Adakah Varian Baru Lagi?

Dr. Anthony Fauci, kepala penasihat medis Gedung Putih, baru-baru ini memperingatkan bahwa AS bisa berada dalam masalah kecuali lebih banyak orang Amerika yang divaksin.

Jika banyak orang yang tidak divaksin, virus mendapatkan kesempatan lebih besar untuk menyebar dan bermutasi menjadi varian baru.

Berita Terkait

1
2
3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

01:57
05:13
01:33
01:21
02:44
01:40

Viral