- antara
400 Kg Uranium Iran Hilang Usai Serangan AS! Dunia Panik, Ada Apa di Fordow?
Jakarta, tvOnenews.com – Perang belum benar-benar berakhir. Meski peluru berhenti ditembakkan, dunia kini dibayangi hantu tak kasatmata bernama uranium. Sebanyak 400 kilogram uranium yang telah diperkaya hingga 60% milik Iran mendadak raib tak lama setelah Amerika Serikat meluncurkan serangan udara besar-besaran ke fasilitas nuklir Iran akhir pekan lalu.
Serangan yang digerakkan oleh B-2 Stealth Bomber, pesawat siluman generasi anti-radar, menghantam tiga situs nuklir penting: Fordow, Natanz, dan Isfahan. Tetapi pasca ledakan yang mengguncang dunia, muncul pertanyaan yang lebih berbahaya dari rudal: Di mana uranium Iran berada sekarang?
400 Kilogram yang Bisa Mengubah Dunia
Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, mengonfirmasi bahwa para inspektur belum mendapatkan akses masuk ke situs yang dihancurkan. Tetapi yang membuatnya lebih khawatir adalah nasib uranium yang semestinya tidak boleh diperkaya lebih dari 4 persen, tapi oleh Iran telah diproses hingga 60%—hampir menuju ambang senjata nuklir.
“Kami harus tahu ke mana perginya uranium itu. Kami minta akses penuh ke situs Fordow dan Natanz,” ujar Grossi dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB, Minggu (22/6/2025).
Uranium Disembunyikan Sebelum Serangan?
Menurut laporan New York Times, dua pejabat intelijen Israel menyebut bahwa Iran telah memindahkan uranium sebelum serangan AS dimulai. Artinya, 400 kg bahan yang sangat sensitif ini bisa saja kini berada di lokasi rahasia, tak terdeteksi radar, dan tak terjangkau dunia internasional.
“Yang terlihat di permukaan hanyalah kawah besar di Fordow. Tapi yang terjadi di bawah tanah, kita belum tahu. Dan itu yang menakutkan,” tambah Grossi.
Senjata Penghancur Bawah Tanah Dikerahkan
Grossi menyebut tanda-tanda yang muncul dari situs Fordow memperlihatkan penggunaan senjata penghancur bawah tanah berdaya ledak tinggi. Itu mengindikasikan AS tak main-main dalam menarget mesin sentrifugal ultra sensitif yang digunakan Iran untuk memperkaya uranium.
Namun, apakah semua mesin hancur? Apakah semua uranium terbakar? Atau justru dipindahkan ke lokasi yang lebih gelap? Ini masih menjadi misteri besar yang belum terpecahkan.