- ANTARA
Serangan Tengah Malam AS ke Iran: Kronologi Lengkap Operasi Midnight Hammer yang Mengguncang Dunia
Target utama: fasilitas pengayaan uranium di Fordo, yang terkubur dalam gunung di selatan Teheran. Lokasi ini telah lama dianggap nyaris tidak bisa ditembus serangan udara konvensional.
Tak hanya Fordo, bom serupa juga menghantam Natanz, pusat vital pengayaan uranium Iran lainnya.
Penjatuhan bom berlangsung selama 30 menit, dengan rudal Tomahawk menjadi senjata terakhir yang menghantam target sebelum serangan dihentikan.
Tahap IV: Setelah Serangan – Reaksi Dunia
AS menyatakan bahwa serangan tersebut “melumpuhkan program nuklir Iran,” meskipun penilaian kerusakan masih berlangsung.
Iran membantah terjadi kerusakan serius dan berjanji akan membalas. Namun, baik pihak Iran maupun IAEA (pengawas nuklir PBB) mengonfirmasi bahwa tidak ada kebocoran radioaktif dari lokasi yang diserang.
Dalam konferensi pers Minggu malam waktu Washington, Jenderal Dan Caine, Ketua Gabungan Kepala Staf, menyatakan:
“Ini adalah serangan operasional B-2 terbesar dalam sejarah AS dan menjadi misi B-2 terpanjang kedua sejak 9/11.”
Angka-angka Serangan
Operasi ini mengerahkan:
-
7 B-2 Spirit stealth bomber
-
14 bom GBU-57 (bunker buster)
-
>24 Tomahawk cruise missile dari kapal selam
-
Total: 75 senjata presisi tinggi
-
125 pesawat dikerahkan, termasuk pesawat tempur pengawal dan tanker udara
Satu fakta menarik, menurut sumber Pentagon, salah satu pilot B-2 bomber adalah perempuan — hal yang menambah catatan sejarah dalam operasi ini.
Krisis Baru di Timur Tengah
Serangan ini merupakan eskalasi dramatis dari konflik militer Israel-Iran yang telah berlangsung selama lebih dari seminggu. Dengan Amerika Serikat secara terbuka masuk ke medan konflik, risiko meluasnya perang regional meningkat tajam.
Fordo dan Natanz bukan sekadar fasilitas teknik—mereka adalah simbol ambisi nuklir Iran. Dan serangan ini bukan hanya soal senjata, tetapi tentang strategi militer, geopolitik, dan masa depan keamanan global. (nsp)