- Anadolu
Mengenal Fordow, Natanz, Isfahan: 3 Jantung Nuklir Iran yang Dibidik AS
Fasilitas Nuklir yang Diserang: Inilah Profil Lengkapnya
1. Natanz
Kompleks utama pengayaan uranium Iran yang terletak di dataran berbatu, dekat kota Qom. Terdiri dari:
-
FEP (Fuel Enrichment Plant): Pabrik pengayaan bawah tanah dengan kapasitas 50.000 sentrifus. Sebelum serangan, 16.000 sentrifus telah dipasang, dan 13.000 di antaranya beroperasi untuk memurnikan uranium hingga 5%.
-
PFEP (Pilot Fuel Enrichment Plant): Terletak di atas tanah. Iran memperkaya uranium hingga 60% di fasilitas ini.
Natanz telah menjadi sasaran gangguan sebelumnya, termasuk ledakan dan sabotase yang diduga dilakukan oleh Israel pada 2021. Situs ini pertama kali terungkap ke publik pada 2002 oleh kelompok oposisi Iran yang diasingkan, dan sejak itu menjadi titik pusat perhatian internasional.
2. Fordow
Fasilitas ini dibangun dalam gua bawah tanah dekat Qom, dirancang untuk kebal terhadap serangan udara. Diketahui memiliki:
-
Sekitar 2.000 sentrifus, mayoritas IR-6—sentrifus generasi baru.
-
Sekitar 350 sentrifus digunakan untuk pengayaan hingga 60%.
Penting dicatat, JCPOA 2015 melarang Iran melakukan aktivitas pengayaan uranium di Fordow. Namun, Iran kembali mengaktifkan situs ini setelah AS keluar dari kesepakatan tersebut.
3. Isfahan
Kompleks nuklir terbesar kedua di Iran ini berisi:
-
Fasilitas konversi uranium, yang memungkinkan pengubahan bahan mentah menjadi uranium heksafluorida untuk disuntikkan ke sentrifus.
-
Pabrik pembuatan logam uranium, komponen sensitif dalam desain bom atom.
-
Fasilitas ini juga menyimpan stok uranium hasil pengayaan.
Pada 2022, IAEA mengonfirmasi adanya lokasi baru di Isfahan untuk produksi komponen sentrifus.
Situs Nuklir Tambahan yang Diawasi Ketat
4. Khondab (dahulu Arak)
Reaktor air berat yang dulunya sangat berisiko karena mampu menghasilkan plutonium, bahan alternatif selain uranium untuk bom atom. Berdasarkan JCPOA, reaktor ini telah:
-
Didesain ulang untuk tidak menghasilkan plutonium tingkat senjata.
-
Inti reaktornya dibongkar dan diisi beton.
Namun, Iran telah memberi tahu IAEA bahwa reaktor akan mulai beroperasi kembali pada 2026.
5. Pusat Penelitian Nuklir Teheran
Menyimpan sejumlah fasilitas riset nuklir dan reaktor penelitian. Meski skalanya kecil, fasilitas ini tetap mendapat pengawasan ketat internasional.
6. Bushehr
Satu-satunya pembangkit listrik tenaga nuklir yang beroperasi secara penuh di Iran. Dilengkapi dengan sistem bahan bakar Rusia yang dikembalikan ke Rusia setelah digunakan, mengurangi risiko proliferasi senjata.