- ANTARA
Warga Wuhan 'Panic Buying' Bersiap Lockdown
Beijing, 05/8 - Otoritas kesehatan Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, menggelar tes PCR secara massal dan menutup sementara sekolah dan objek-objek wisata. Sementara itu pusat perbelanjaan dipenuhi warga yang memborong barang kebutuhan pokok sebagai persiapan jika wilayah itu ditutup total (lockdown) seperti pada awal tahun 2020. Bus dan kereta bawah tanah yang biasanya ramai, tiba-tiba sepi dalam tiga hari terakhir.
Virus tak kasat mata itu seperti bom di Wuhan, kota yang telah mengalami trauma berat COVID-19 dan sejak Juni 2020 tidak mencatat kasus infeksi baru, tulis media China, Kamis. Beberapa pusat perbelanjaan dan toko ramai pengunjung, sedangkan beberapa restoran tutup.
Pemerintah Kota Wuhan menjamin ketersediaan bahan-bahan kebutuhan dengan harga tetap. Sementara itu dikutip dari Gobal Times, orang-orang di Wuhan sudah mulai menimbun makanan, disinfektan, dan masker.
Tes massal PCR mulai digelar pada Rabu (4/8) atau dua hari setelah ditemukan kasus COVID-19 varian Delta pada warga Wuhan yang terkait dengan klaster Nanjing, Provinsi Jiangsu.
Cheng Cai, seorang dokter di Rumah Sakit Tongji Wuhan yang terlibat dalam peperangan melawan virus selama lebih dari dua bulan pada tahun 2020, mengatakan bahwa beberapa dokter dan perawat dari rumah sakitnya dikerahkan untuk melaksanakan tes massal. "Beberapa ribu sampel dapat diambil dalam waktu satu jam," katat Zheng Jing, dokter Wuhan lainnya.
Wuhan merupakan kota pertama di dunia yang dilanda COVID-19. Ibu Kota Provinsi Hubei itu juga kota pertama di dunia yang menerapkan lockdown. Pada saat wabah COVID-19 melanda, Wuhan dikunci selama 76 hari pada 23 Januari-8 April 2020. Sejak Juni 2020, tidak ditemukan kasus baru yang menimpa warga lokal di kota itu. ner/ant