- AP
NATO Tolak Larangan Terbang di Langit Ukraina Agar Tidak Terlibat Konflik, Zelensky: Orang Mati karena Kalian
“Yang bisa dilakukan aliansi hari ini adalah mengalokasikan sekitar 50 ton bahan bakar diesel untuk Ukraina melalui sistem pengadaannya,” kata Zelensky, mengeluarkan ancaman nuklir terselubung baru.
“Mungkin, ini agar kita bisa membakar Memorandum Budapest. Untuk membuatnya terbakar lebih baik. Tetapi bagi kami itu telah terbakar habis oleh pasukan Rusia,” tambahnya, mengacu pada dokumen 1994, di mana Kiev menyerahkan persenjataan nuklirnya yang diwarisi dari Uni Soviet.
Pernyataan serupa dibuat oleh Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba, yang mengatakan konflik yang sedang berlangsung telah mengungkap “kelemahan” NATO.
“Sebelum perang, orang Ukraina percaya bahwa NATO kuat, sementara UE lemah dan bimbang. Dan setelah perang dimulai, orang-orang melihat bahwa yang terjadi adalah kebalikannya,” kata Kuleba kepada saluran TV 1+1.
Diplomat top Ukraina juga mengklaim bahwa UE “memberi kami status kandidat dan prospek keanggotaan, sementara NATO tidak dapat memutuskan apa pun.” Namun pada kenyataannya, Ukraina belum diberikan status kandidat UE, karena sebuah negara harus memenuhi berbagai persyaratan sebelum mencapainya.
NATO telah menolak seruan Ukraina untuk zona larangan terbang. Jens Stoltenberg, Sekretaris Jenderal NATO, mengumumkan keputusan tersebut setelah pertemuan mendesak dari aliansi 30-anggota di Brussels.
Dia mengatakan membantu Ukraina melindungi langitnya dari rudal dan pesawat tempur Rusia akan membutuhkan pasukan NATO untuk menembak jatuh pesawat Rusia, sebuah langkah yang dapat mengakibatkan “perang penuh di Eropa yang melibatkan lebih banyak negara”.