Arsip - Kepulan asap tebal yang disebabkan oleh serangan Israel terlihat di Majdal Zoun, Lebanon (15/4/2024)..
Sumber :
  • ANTARA

Lebanon Umumkan Negaranya dalam Keadaan Perang Setelah Serangan dari Israel

Minggu, 30 Juni 2024 - 11:32 WIB

Kairo, tvOnenews.com - Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati telah mengungkapkan negaranya saat ini berada dalam keadaan perang dan terancam oleh negara Israel.

Ia mengatakan, ancaman yang sekarang tengah dihadapi negaranya seperti perang psikologi.

"Ancaman yang kita hadapi seperti perang psikologi. Pertanyaan semua orang adalah 'apakah itu perang?' Ya, kita dalam keadaan perang," kata Mikati dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (29/6/2024)

Ia menambahkan, akibat serangan Israel tersebut. ada banyak korban tewas dari pihak sipil dan non sipil dan desa-desa yang hancur.

Pada 18 Juni, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan bahwa pihaknya telah menyetujui rencana operasional serangan di Lebanon.

Pengumuman tersebut kemudian meningkatkan konflik yang tengah terjadi antara dua negara.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz kemudian mengatakan pihaknya akan mengubah aturan terhadap Hizbullah dan Lebanon.


Arsip - Kepulan asap tebal yang disebabkan oleh serangan Israel terlihat di Majdal Zoun, Lebanon (15/4/2024).

Secara tegas, Israel juga mengancam akan menghancurkan gerakan tersebut (Hizbullah) dalam perang habis-habisan.

Israel menegaskan akan memukul keras Lebanon dalam konflik yang tengah terjadi ini.

Menanggapi hal tersebut, pihak dari Hizbullah pun tidak tinggal diam dan langsung memberi pernyataan berani.

Jika konfrontasi semakin meningkat ke depannya, Hizbullah mengatakan pihaknya bisa saja menyerang Israel bagian utara. 

Sebelumnya, situasi di perbatasan Israel-Lebanon memang sudah memburuk setelah dimulainya serangan militer Israel di Jalur Gaza pada Oktober 2023 lalu.

Tentara IDF dan pasukan Hizbullah saling baku tembak di kawasan sepanjang perbatasan setiap hari, membuat situasi tidak kunjung mereda.

Serangan itupun sejauh ini sudah memberikan dampak yang buruk bagi warga di sekitar perbatasan itu.

Kementerian Luar Negeri Lebanon mengatakan sekitar 100.000 orang harus meninggalkan rumah-rumah mereka di wilayah perbatasan.

Sementara Kemenlu Israel mengatakan sebanyak 80.000 warganya harus melakukan hal yang sama.

Hal ini menunjukkan perbatasan kedua negara tetangga itu sedang dalam kondisi yang sangat tidak kondusif.

Keadaan tersebut ditakutkan akan semakin memburuk, membuat risiko perang besar antara kedua kekuatan tersebut terjadi. (ant/iwh)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:00
03:06
01:31
03:53
02:26
06:36
Viral