Ilustrasi - Korut Kirim Sampah hingga Cacing Kremi ke Korsel Pakai Balon Udara.
Sumber :
  • Pixabay

Korut Kirim Sampah hingga Cacing Kremi ke Korsel Pakai Balon Udara

Senin, 24 Juni 2024 - 20:10 WIB

tvOnenews.com - Kementerian Unifikasi Korea Selatan (Korsel) mengatakan bahwa parasit telah terdeteksi di beberapa balon udara berisi sampah yang dikirim oleh Korea Utara (Korut) ke negaranya.

“Banyak parasit, seperti cacing gelang, cacing cambuk, dan cacing kremi, ditemukan di tanah yang terdapat di sampah,” kata Kementerian Unifikasi dalam siaran persnya pada Senin (24/6/2024).

Kementerian menambahkan parasit tersebut diyakini berasal dari kotoran manusia yang ditemukan pada pemeriksaan terhadap 70 balon.

Di antara balon-balon berisi sampah tersebut, juga ditemukan potongan pakaian yang robek, seperti dasi dan jaket biru, yang tampaknya dipotong dengan gunting atau pisau. 

Pakaian-pakaian tersebut diidentifikasi sebagai barang yang sebelumnya diberikan ke Korea Utara (Korut) oleh perusahaan Korea Selatan (Korsel).

“Tampaknya Korea Utara merusak dan mengirim barang-barang yang dipasok sebelumnya untuk menyatakan permusuhan ekstrim terhadap kampanye selebaran tersebut dan untuk menyoroti sikap permusuhan terhadap Korea Selatan,” kata seorang pejabat kementerian, yang meminta tidak disebutkan namanya.

Pejabat tersebut menekankan sebagian besar sampah terdiri dari kertas bekas dan vinil, bukan sampah rumah tangga biasa.

Hal itu menunjukkan Korut mungkin berusaha mencegah pengungkapan kehidupan sehari-hari warganya kepada dunia luar.

Dalam beberapa pekan terakhir, Korut telah mengirimkan lebih dari 1.000 balon pembawa sampah ke Korsel dalam beberapa kesempatan sebagai pembalasan atas kampanye selebaran aktivis Korsel yang mengecam rezim Korut.

Selama bertahun-tahun, pembelot Korut di Korsel dan aktivis konservatif telah mengirimkan selebaran anti Pyongyang ke Korut menggunakan balon yang bertujuan untuk mendorong warga Korut untuk bangkit melawan rezim keluarga Kim.

Korut sangat menentang kampanye propaganda itu karena khawatir masuknya informasi dari luar dapat mengancam kepemimpinan rezimnya.

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:46
01:57
09:29
02:21
02:42
37:55
Viral