Kondisi infrastruktur yang hancur di Jalur Gaza Palestina akibat serangan Israel..
Sumber :
  • ANTARA/Anadolu

Israel Masih Keras Kepala, Sebut akan Gempur Gaza hingga 7 Bulan ke Depan

Kamis, 30 Mei 2024 - 08:01 WIB

Tel Aviv, tvOnenews.com - Israel mengatakan pihaknya masih tidak berniat untuk menghentikan serangan yang dilakukan di Jalur Gaza, Palestina.

Ketua Dewan Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi mengungkapkan, pertemupuran yang terjadi di Jalur Gaza, Palestina akan berlangsung setidaknya tujuh bulan lagi.

“Pertempuran di Jalur Gaza akan berlanjut setidaknya selama tujuh bulan ke depan,” kata Hanegbi, melalui saluran 12 TV Israel dan dilaporkan Sputnik, Rabu (29/5/2024).

Menurut Hanegbi, tentara Israel sudah menguasai 75 persen dari yang disebutnya sebagai Koridor Philadelphia, membentang di sepanjang perbatasan Jalur Gaza dan Mesir.

Serangan tanpa henti yang dilakukan Israel di Kota Rafah membuat setidaknya 21 warga Palestina meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka.

Israel melakukan serangan tanpa ampun terhadap tenda-tenda pengungsian di area Al Mawasi di barat Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, berdasarkan informasi dari sumber keamanan dan medis Palestina.

Sumber tersebut mengatakan pada Xinhua, bahwa artileri Israel mengebom tenda pengungsian yang dihuni oleh warga di area Al Mawasi.

Diketahui, Al Mawasi adalah zona kemanusiaan tempat warga di Gaza sebelumnya mengungsi atas perintah militer Israel.

Narasumber medis setempat mengatakan kepada Xinhua bahwa pengeboman Israel mengakibatkan sedikitnya 20 orang tewas, termasuk wanita dan anak-anak, dan puluhan lainnya luka-luka.

Tak hanya itu, sejumlah sumber medis melaporkan bahwa seluruh rumah sakit di Kota Rafah di Jalur Gaza selatan lumpuh, kecuali Rumah Sakit Bersalin Tal Al-Sultan.

Sumber tersebut menekankan bahwa hanya Rumah Sakit Bersalin Tal Sultan yang masih berjuang untuk beroperasi dan terus melayani pasien.

Sejak awal penyerangan Kota Rafah, enam rumah sakit tidak dapat beroperasi akibat gempuran Israel yang masih berlangsung hingga kini dan sengaja menargetkan banyak rumah sakit dan pusat pengobatan primer. (ant/iwh)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:10
01:29
03:46
02:20
01:37
02:13
Viral