Dok. Pendukung Presiden Turki Tayyip Erdogan membawa foto sang presiden di depan bendera nasional..
Sumber :
  • ANTARA

Pemilu Turki Digelar, Profil Tiga Kandidat Capres dan Satu Mundur Gegara Video Porno

Minggu, 14 Mei 2023 - 10:22 WIB

Jakarta, tvonenews.com - Suhu politik di Turki sedang hangat-hangatnya karena hari ini, Minggu (14/5/2023) sedang digelar pemilihan umum (Pemilu) untuk memilih presiden dan anggota parlemen.

Pemilu Turki sebelumnya diikuti oleh empat kandidat utama, yakni Recep Tayep Erdogan, Sinan Ogan, Kemal Kilicdaroglu dan Muharrem Ince.

Sayangnya, tiga hari jelang pemungutan suara Turki, Muharrem Ince mengundurkan diri karena tersandung skandal video porno.

Jutaan orang akan menjadi penentu untuk memberikan suara dalam pemilihan presiden dan parlemen Turki, yang menurut para pengamat akan memberikan ujian terberat dari periode 20 tahun Presiden Recep Tayyip Erdogan sebagai pemimpin negara. 

Publik dunia mengamini bahwa perekonomian Turki menjadi pukulan telak bagi Erdogan, sementara pesaingnya yang kini memanfaatkan kepanikan, telah berjanji untuk memperbaiki kondisi.  

Pemimpin lama, Presiden Recep Tayyip Erdogan, saat ini menghadapi persaingan ketat dari Kemal Kilicdaroglu, kandidat yang diajukan oleh aliansi oposisi terbesar Turki. 

(Seorang wanita berjalan di depan poster kampanye Pemilu Turki. Sumber: Antara/Reuters)

Melansir laporan The Guardian, data jajak pendapat telah menempatkan keduanya saling berhadapan dan hanya beda tipis.

Adapun pemilu 2023 ini diadakan ketika Turki sedang bergulat dengan meroketnya nilai inflasi, dan sedang memulihkan diri dari gempa bumi dahsyat yang menelan puluhan ribu orang pada Februari 2023 lalu. 

Banyak warga Turki menyayangkan terjadinya musibah itu — menyalahkan pemerintahan Erdogan yang dianggap seharusnya dapat melakukan upaya preventif.

Inilah profil para kandidat peserta pemilu Turki 2023, dirangkum dari berbagai sumber:

Recep Tayep Erdogan

Erdogan lahir 26 Februari 1954. Ia adalah seorang politikus Turki yang menjabat sebagai Presiden ke-12 Turki sejak 2014. 

Sebelumnya, ia menjabat Perdana Menteri Turki sejak 14 Maret 2003 sampai 28 Agustus 2014. Ia juga seorang pimpinan Adalet ve Kalkınma Partisi (AKP) atau Partai Keadilan dan Pembangunan.

Berasal dari keluarga dengan ekonomi rendah, Erdogan memulai kariernya dari bawah hingga kini tumbuh menjadi raksasa politik Turki. Tercatat pada tahun 2010, Erdoğan terpilih sebagai tokoh muslim ke-2 paling berpengaruh di dunia. 

Ketenarannya bahkan melebihi Raja Saudi Salman dan Presiden Iran terdahulu Rouhani.

Di Turki, kiprahnya sebagai tokoh muslim pertama yang terpilih sebagai walikota Istanbul menonjol. Pemerintahan awalnya memang diakui berhasil memberikan sejumlah perubahan. Namun isu hasutan kebencian terkait agama menyandungnya hingga mengirimnya ke bui.

Dia menjadi perdana menteri Turki pada 9 Maret 2003, dan kemudian terpilih kembali untuk posisi itu dua kali lagi. Sebagai perdana menteri, Erdogan secara nyata meningkatkan posisi ekonomi Turki. 

Pengendalian inflasi berhasil dilakukan, serta mendorong peningkatan investasi asing. Peningkatan pendapatan per kapita Turki pun terdongkrak dengan peringkat kredit yang menguat. 

Di bawah pemerintahannya di masa ini, Erdogan juga membangun hubungan dekat dengan sekutu Barat. 

Namun setelah tiga periode berkuasa sebagai Perdana Menteri Turki, Erdogan semakin dikenal sebagai pemimpin otoriter yang secara nyata meningkatkan kekuasaannya. Pada 2013, ia memenjarakan beberapa pejabat militer senior seumur hidup karena merencanakan penggulingan AKP. 

Dia juga memerintahkan militer menindak demonstrasi damai di Taman Gezi Istanbul. Tahun berikutnya, cengkraman Erdogan semakin kuat setelah pemerintahnya mengutuk penggunaan media sosial. Dia juga secara singkat memblokir akses Turki ke Twitter dan YouTube. 

Kemal Kilicdaroglu 

Kemal Kılıcdaroglu lahir 17 Desember 1948 di Kota Tunceli, bagian timur Turki. Ia adalah pemimpin Partai Rakyat Republik (CHP) dan menjadi Pemimpin Oposisi Utama di Turki sejak 2010. 

Ia menjabat sebagai Anggota Parlemen untuk distrik elektoral kedua İstanbul dari 2002 sampai 2015 sebagai seorang anggota parlemen untuk distrik elektoral kedua İzmir pada 7 Juni 2015.

Sebelum memasuki politik, Kilicdaroglu merupakan pelayan sipil dan menjabat sebagai Presiden Institusi Asuransi Sosial (SSK) dari 1992 sampai 1996 dan kembali dari 1997 sampai 1999. 

Ia terpilih pada Parlemen dalam pemilihan umum 2002 dan menjadi pemimpin kelompok parlementer CHP. Pada pemilihan lokal 2009, ia dinominasikan sebagai kandidat CHP untuk Wali kota İstanbul dan kalah dengan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) dengan 37% suara, dimana kandidat dari Partai Keadilan dan Pembangunan meraih 44.71% suara. 

Ia terpilih menjadi ketua deputi Sosialis Internasional pada 31 Agustus 2012. Setelah Deniz Baykal mengundurkan diri sebagai pemimpin partai pada 2010, Kilicdaroglu mengumumkan pengkandidatannya dan terpilih tanpa perlawanan sebagai pemimpin CHP. Ia dipandang membawakan hidup baru pada CHP.

Menurut hasil survei yang dirilis oleh lembaga penelitian KONDA Research and Consultancy pada Kamis (11/5), Erdogan tertinggal sebesar lima persen dari Kilicdaroglu. Erdogan memperoleh dukungan sebesar 43,7 persen, sementara Kilicdaroglu sebanyak 49,3 persen.

Dikutip dari Hurriyet Daily News, dalam sebuah wawancara televisi lokal pada Rabu (26/4) lalu Kilicdaroglu mengatakan bahwa partai yang dia pimpin CHP dan koalisinya berambisi untuk mengembalikan sistem pemerintahan Turki menjadi parlementer.

“Mereka yang mendukung kembali ke sistem parlementer yang diperkuat akan menjadi mayoritas di parlemen. Para wakil Partai AK juga akan mendukung hal ini karena mereka telah melihat bahwa hak mereka untuk berpolitik telah dirampas [akibat sistem eksekutif-presidensial yang ada],” kata Kilicdaroglu.

Sebenarnya, Erdogan masih populer dan telah mengkonsolidasikan kekuasaan di bawah kepemimpinannya. Namun, banyak orang Turki menginginkan perubahan. 

Sinan Ogan

Sinan Ogan Lahir 1 September 1967 di kota Igdır, Turki. Sinan Ogan adalah seorang akademisi keturunan Turki Azerbaijan, akan mencalonkan diri sebagai calon presiden Aliansi ATA dalam pemilihan Mei.

Ia telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tanda tangan, sebagai persyaratan hukum untuk mencalonkan diri untuk jabatan tertinggi negara itu.

Politisi nasionalis lulus dari Universitas Marmara dengan gelar Administrasi Bisnis pada tahun 1989. Ia menyelesaikan gelar masternya di bidang Hukum Keuangan/Perbankan dari universitas yang sama pada tahun 1992. 

Kemudian, pada tahun 2009, ia menyelesaikan gelar doktornya di Moscow State Institute of International Relations ( MGIMO) di Rusia.

Antara 1992 dan 2000, ia bekerja sebagai dosen di Yayasan Studi Dunia Turki Azerbaijan,  menurut situs webnya. Pada periode yang sama, ia juga memimpin kantor Badan Kerjasama dan Koordinasi Turki (TIKA) Azerbaijan, sebuah lembaga negara. 

Pada tahun 2000-an, dia bekerja untuk Pusat Penelitian Strategis Eurasia (ASAM), memimpin seksi Rusia-Ukraina di lembaga pemikir tersebut. Pada tahun 2004, ia mendirikan pusat penelitiannya, TURKSAM (Pusat Analisis Strategis Türkiye), yang terus berfungsi.  

Setelah menjadi wakil MHP pada tahun 2011, dia adalah anggota Kelompok Persahabatan Parlemen Türkiye-Albania dan Türkiye-Nigeria. Selama masa jabatannya, Ogan juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kelompok Persahabatan Parlemen Türkiye-Azerbaijan.

Pendukung Ogan adalah aliansi ATA, sebuah blok dari empat partai – Partai Zafer, Partai Adalet, Partai Ulkem, dan Partai Türkiye İttifakı – dikenal dengan sikap nasionalis mereka.

Aliansi ATA adalah aliansi profil rendah dibandingkan dengan dua blok politik terkemuka lainnya, Aliansi Rakyat pimpinan Partai AK Recep Tayyip Erdogan dan oposisi utama Aliansi Bangsa pimpinan Partai Rakyat Republik Kemal Kilicdaroglu. 

Semua aliansi ini bersaing satu sama lain pada 14 Mei untuk mengklaim kemenangan dalam pemilihan parlemen dan presiden.

Karier Ogan yang berusia 56 tahun itu bermula di Partai Gerakan Nasionalis (MHP). Pada 2011, ia menjadi wakil dari kampung halamannya Igdir, provinsi Anatolia timur dengan populasi Azerbaijan yang cukup besar.

Muharrem Ince 

Muharrem Ince, lahir 4 Mei 1964 di kota Elmalik, Turki. Kandidat ini mengundurkan diri karena tersandung skandal video porno.

Dilaporkan The National, Muharrem Ince mengumumkan pengunduran dirinya dari kontestasi setelah muncul kampanye fitnah online yang mencakup gambar palsu dirinya bertemu wanita dan berkeliling dengan mobil mewah.

"Saya menarik pencalonan saya," kata Ince kepada wartawan. Pengunduran dirinya terjadi hanya beberapa hari sebelum pemilihan presiden dan parlemen yang akan diselenggarakan Minggu (14/5/2023) waktu Turki.

Padahal pada 2018, nasionalis sekuler itu meraih 30,6 persen suara ketika dia menantang Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam jajak pendapat.

Muharrem Ince adalah seorang guru fisika Turki, kepala sekolah, eksekutif olahraga, dan politikus. Ia mendirikan dan menjadi pemimpin Partai Tanah Air sejak Mei 2021. 

Sebelumnya merupakan anggota parlemen dari Partai Rakyat Republik (CHP) selama empat periode untuk Yalova, kampung halamannya. Ia juga menjabat sebagai wakil ketua kelompok parlemen CHP antara Juni 2010 dan Agustus 2014.

Sebagai calon presiden dari CHP dalam pemilihan presiden Turki 2018, Ince menerima lebih dari 30 persen suara. (ito)

Simak artikel penting dan menarik lainnya di Google News
 

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral