- Humas Kementan
Naikkan Kelas dan Ekspor, Mentan SYL Buka Festival Kopi Nusantara 2023
Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) membuka Festival Kopi Nusantara 2023 yang dihadiri 33 penggiat kopi dari berbagai daerah. Melalui dorongan pemerintah dan berbagai pihak, diharapkan petani dan komoditas kopi Indonesia dapat naik kelas dan kopi Indonesia mampu menjadi menu wajib diseluruh dunia sehingga mendongrak nilai ekspor dan kesejahteraan petani.
"Saya mengapresiasi festival kopi ini. Ini sesuatu yang sangat bermakna dan berharga dan kita dorong lebih kuat dengan berbagai kebijakan dari pemerintah berkolaborasi dengan para penggiat kopi. Kita majukan kopi Indonesia," ucap Mentan SYL saat Membuka Acara Festival Kopi Nusantara 2023 Dalam Rangka Ulang Tahun ke-53 Media Indonesia di Jakarta, Rabu (1/2/23).
Mentan mengatakan Indonesia memiliki 18 jenis kopi dengan rasa yang berbeda beda yang sangat diminati oleh masyarakat Indonesia maupun Internasional, yang bisa diolah menjadi berbagai produk turunan. Kopi saat ini menjadi salah satu komoditas perkebunan yang sedang naik pamor.
"Saya berharap besok tidak ada lagi cafe besar di seluruh Dunia tidak ada lagi tanpa kopi Indonesia. Tahun lalu kita buat One Day With Coffee Indonesia dan bisa mendapat kontrak miliaran melalui acara tersebut. Upaya ini tentu perlu kita dorong lebih kuat lagi," ucapnya.
Lebih lanjut Mentan SYL menyebutkan Indonesia merupakan negara produsen biji kopi terbesar keempat di dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia, dengan produksi rata-rata sekitar 786 ribu ton per tahun atau sekitar 9 persen dari produksi kopi dunia. Adanya festival kopi ini menambah semangat para pelaku usaha kopi untuk terus berinovasi.
"Kita boleh besar tapi tidak ada yang pedulikan, kita boleh pemikiran yang hebat tapi tanpa action maka itu tidak ada artinya. Dan saya kira festival kopi ini bagian untuk mensimbolkan keberpihakan Media Indonesia kepada petani Indonesia," tegasnya.
Ia menambahkan berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk terus menggenjot produksi kopi nasional, diantaranya melalui berbagai program seperti peningkatan produksi dan produktivitas, peningkatan nilai tambah agro-industri kopi, peningkatan mutu produk olahan kopi, perluasan domestic dan ekspor, pemberian insentif dan dukungan sarana berusaha, serta peningkatan kualitas SDM pelaku usaha kopi.
"Saya sedang mempersiapkan kurang lebih 10 juta bibit kopi di seluruh Indonesia, 10 juta bibit kelapa. Dengan begitu 2 tahun kedepan Indonesia memiliki stok kopi dengan varietas unggul yang bisa siap diolah dan dikonsumsi oleh dunia," tuturnya.
Selain itu, Mentan SYL juga menjelaskan sektor pertanian memegang peran yang sangat penting dalam penyediaan pangan masyarakat. Tantangan penyediaan pangan ke depan juga semakin berat yang dihadapkan pada pandemi Covid-19, dampak perubahan iklim dan iklim ekstrim yang sangat sulit diprediksi, serta terjadinya tekanan geopolitik dunia yang menyebabkan harga pangan semakin mahal dan menyebabkan terjadinya krisis pangan global.
"Siapapun bisa apa tanpa pertanian. Bisa hebat politikmu, bisa kaya harta tapi kalo tidak makan, bisa apa kita. Pada Februari dan Maret, kita juga akan panen. Berdasarkan pencocokan data BPS, Standing Crop dan laporan daerah menunjukan stok beras pada Januari, Februari dan Maret mencapai 3 juta ton," tegasnya.
Bersamaan, CEO Media Group Mirdal Akib mengatakan festival kopi menjadi salah satu bentuk ekosistem untuk mensejahterakan petani kopi sehingga diharapkan dengan kegiatan tersebut lebih banyak lagi peran dan pemain-pemain dipertanian kopi dan di industri kopi bisa menjadi tuan rumah dinegerinya sendiri. Berdasarkan indikator politik tingkat kepuasaan kepada pemerintah bahkan naik sampai 71 persen.
"Di bawah arahan Kementerian Pertanian tentunnya industri kopi meningkat, bahan pangan dan lainnya cukup semua. Terima kasih Pak Menteri atas kontribusinya," tutup Mirdal.