- Tim Tvone
PTM Diberlakukan, Pemkot Bogor Khawatir Siswa Naik Angkot Terpapar di Jalan
Bogor, Jawa Barat - Pembelajaran tatap muka di tingkat Sekolah Menengah Pertama dan Menengah Atas mulai berlaku di Kota Bogor, Senin (3/10). Kekhawatiran muncul saat protokol muncul saat protokol kesehatan murid selama di perjalanan menuju sekolah diragukan.
“Harus ada metode khusus, dari rumah steril, di sekolah steril tetapi di tengah - tengah rawan. Nah bagaimana supaya anak - anak aman dan kemudian saling melindungi harus ada salah satu metode khusus,” kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie. A. Rachiem.
Oleh karena itu, masih kata Dedie, sekolah juga harus berperan menjaga siswa agar tidak menjadi paparan baru Covid 19. Petugas desinfeksi juga harus disiapkan selain di luar kelas, juga berada di dalam kelas.
Hari ini hanya ada sebagian yang menggelar PTM dari 115 sekolah dan yang lainnya masih melakukan persiapan. Protokol kesehatan di sekolah harus dilaksanakan secara ketat. Hal itu sesuai dengan daftar periksa dari SKB 4 Menteri.
Di rumah saya yakin juga anak-anak sudah divaksin, orang tua sudah divaksin, rumah juga insya allah aman,” ujar Dedie.
Sepanjang satu setengah tahun lalu hampir sekitar 40 ribu orang terpapar Covid 19.
Berdasarkan data dari Pemkot Bogor, hingga saat ini hanya 55 orang masih terpapar covid, dan 3 orang lainnya masih dalam perawatan di RSUD Kota Bogor. Pihak sekolah juga dituntut untuk menjaga agar tidak kembali terjadi lonjakan jumlah kasus covid.
Sementara hari ini sebanyak 115 Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan di Kota Bogor hari ini resmi menggelar pembelajaran tatap muka. Sedangkan untuk Sekolah Menengah Pertama Negeri dan Swasta sebanyak 44 sekolah, 27 sekolah lainnya masih dalam proses verifikasi oleh Satgas Covid Kota Bogor.
Dalam proses pembelajaran kali ini pihak sekolah masih melakukan pembatasan jumlah murid di dalam kelas.(Eko Hadi/rif)