- Tangkapan Layar Dua Sisi tvOne
Unek-Unek Ibunda Brigadir J Soal Permohonan Maaf Ferdy Sambo, Rosti: Hanya di Bibir Saja
Jakarta - Ibu almarhum Brigadir J, Rosti Simanjuntak mengungkapkan unek-uneknya atas permintaan maaf terdakwa Ferdy Sambo yang dilakukannya dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2022).
Rosti Simanjutak mengungkapkan perasaannya dalam acara Dua Sisi tvOne yang tayang pada Kamis (3/11/2022) malam.
Rosti Simanjutak mengaku baru pertama kali bertemu langsung dengan sosok pembunuh anaknya Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di persidangan.
"Iya benar baru pertama kali bertemu fisik dengan Ferdy Sambo dan Putri," kata Rosti di Dua Sisi tvOne tadi malam.
Rosti Simanjutak mengaku sangat menunggu momen pertemuan langsung dengan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang telah membunuh anak kesayangannya Brigadir J.
"Sesudah peristiwa pembunuhan kepada anak kami yang sudah dilakukan Ferdy Sambo beserta Putri dan komplotannya, saya memang menunggu momen yang sangat tepat ini, atau momen bertemu fisik dengan Ferdy Sambo dan Putri," ungkapnya.
Rosti mengaku penasaran dengan sikap seperti apa yang akan ditunjukkan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi setelah mereka melakukan pembunuhan terhadap Brigadir J.
"Tapi saya lihat di sana Ferdy Sambo masih menujukkan keangkuhannya, dia masih merasa mempunyai kekuasaan, pangkat, jabatan maupun keberadaannya yang sebagaimana ia terapkan dalam kesehariannya mungkin," kata Rosti.
"Saya melihat wajahnya, mimiknya, pandangan matanya, dan cara duduk dia dan memandang disana kan akan menunjukkan sifat setiap karakter manusia. Secara psikologi itu masih menujukkan keangkuhan dan kecongkakkan," tuturnya.
Bahkan Rosti Simanjuntak menanggapi permohonan maaf Ferdy Sambo yang dilakukannya di persidangan. Ibunda Brigadir J menyebut permintaan maaf Ferdy Sambo tidak tulus.
"Harus menggunakan hati nurani sebagai manusia yang beretika dan bermoral, yang sudah melakukan pembunuhan kepada anakku secara sadis. Tapi disana ia masih tetap mengatakan tidak lepas dari perbuatan anak ibu dan juga anak bapak," katanya.
Rosti menyebut jika permintaan maaf Ferdy Sambo tidak tulus dalam hati.
"Jadi permintaan maafnya saja hanya di bibir saja, tidak tulus dan tidak jujur dari dalam hati," katanya.
Meski begitu ketika disinggung, apakah Rosti menerima permohonan maaf Ferdy Sambo?
"Menerima maaf orang kita diajarkan setiap agama, agama apa saja. Kita diajarkan saling memaafkan, saling mengampuni. Tapi seperti juga saya akan kembalikan kepada dia tidak lepas dari hukum, mari pertanggungjawabkan perbuatan dia sebagaimana hukum yang berlaku di negara kita, sesuai perbuatannya," pungkasnya.
Rosti Minta Para Terdakwa Jujur
Persidangan perkara kematian Brigadir J alias Yosua Hutabarat kembali bergulir dengan terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).
Agenda sidang kali ini ialah pemeriksaan saksi keluarga korban, salah satunya sang ibu, Rosti Simanjuntak.
Di hadapan hakim, Rosti Simanjuntak meminta para terdakwa berkata jujur dan benar-benar meminta maaf kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas perbuatan mereka.
"Kalian yang tahu gimana ini semua, kejahatan apa yang kalian tutupin, kejahatan apa yang kalian tutupi di sini bersama atasanmu itu? Sama si PC itu? Jadi tolong jujur!" kata Rosti di PN Jaksel, Rabu (2/11/2022).
Rosti mengatakan permintaan maaf yang dilontarkan para terdakwa sebaiknya dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan Yang Maha Esa.
Dia memastikan bahwa maaf itu tidak hanya dikeluarkan dari mulut, tetapi juga tindakan untuk jujur di persidangan.
"Maaf itu mohon pengampunan pada Tuhan. Jadi, saya sebagai orang tua yang sudah kalian hancurkan harapan anakku. Ada apa di dalam ini semua? Tolong, ya. Jadi, permintaan maaf itu jangan hanya di bibir seperti FS dan Putri. berikan itu dari hati nurani yang sangat dalam," jelasnya.
Selain itu, Rosti meyanyangkan kehadiran Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf ketika berada dalam situasi tersebut tidak menolong anaknya.
Dia berharap kepada terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf agar berkata jujur untuk mengungkap peristiwa yang menewaskan anaknya, Yosua Hutabarat.
"Maaf itu diberikan di depan Tuhan. Cuman Tuhan yang Maha mengetahui, melihat, yang memahami jeritan tangis anakku. Di mana hati kalian," imbuhnya.(lpk/mii/muu)