Pengamat Sepak Bola Tommy Welly.
Sumber :
  • Instagram @bungtowel8

Presiden Tidak Sebut Nama PSSI dalam Pernyataan Resminya, Bung Towel: Sudah Tidak Nyaman

Sabtu, 8 Oktober 2022 - 20:36 WIB

Jakarta - Pengamat Sepak Bola Tommy Welly menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah tidak nyaman dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) usai tragedi Kanjuruhan terjadi pada Sabtu (1/10/2022).

Hal itu dikatakan Tommy Welly dalam menanggapi perihal tidak disebutkannya PSSI dalam pernyataan resmi Presiden Jokowi yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat (7/10/2022).

"Menurut saya, Presiden sudah tidak nyaman dengan PSSI makanya dalam pernyataan resminya presiden tidak menyebut PSSI," ujar pria yang akrab disapa dengan Bung Towel dalam Program Dialog Apa Kabar Indonesia Malam, Sabtu (8/10/2022).

Bung Towel kemudian menyoroti perihal kolaborasi yang akan dilakukan antara FIFA, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), dan pemerintah Indonesia.

"Transformasi yang dikatakan juga tidak disebutkan dengan dengan jelas," katanya.

Tangkapan Layar Surat dari Presiden FIFA Giovanni Vincenzo Infantino ke  Presiden Jokowi (YouTube Sekretariat Presiden)

Seperti diketahui, Presiden Jokowi menjelaskan beberapa langkah yang telah didapatkan setelah berkomunikasi dengan Presiden FIFA Gianni Infantino pada tanggal 3 Oktober 2022 lalu.

Setidaknya terdapat lima langkah kolaborasi yang akan dilakukan antara FIFA, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), dan pemerintah Indonesia usai tragedi Stadion Kanjuruhan.

  1. Membangun standar keamanan stadion di seluruh stadion yang ada di Indonesia.

  2. Memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional.

  3. Melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama.

  4. Mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada

  5. Menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya.

Dalam konferensi pers yang digelar secara virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat (7/10/2022) Presiden Jokowi juga menyampaikan berita gembira bahwa Indonesia tidak mendapatkan sanksi FIFA.

Presiden FIFA Gianni Infantino (ant)

“Berdasarkan surat tersebut Alhamdulillah sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA,” tegas Presiden Jokowi.

Pemerintah dan FIFA pun sepakat membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia. Hal tersebut merupakan salah satu poin dalam surat dari FIFA yang diterima  Jokowi. 

“FIFA bersama-sama dengan pemerintah akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia dan FIFA akan berkantor di Indonesia selama proses-proses tersebut,” ujar Jokowi dalam pernyataan persnya. 

Selanjutnya, Di akhir pernyataannya, Jokowi menyebutkan bahwa Presiden FIFA juga akan berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat.

“Nanti, Presiden FIFA akan datang ke Indonesia pada Oktober atau November untuk berdiskusi dengan pemerintah,” tandasnya.

Logo PSSI (ant)

PSSI Sosialisasikan UU SKN Tentang Hak dan Kewajiban Suporter

Sebagai tindak lanjut permintaan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin yang menginginkan agar suporter ditangani dengan serius demi mencegah tragedi Kanjuruhan terulang kembali.

PSSI akan mulai menyosialisasikan Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan yang di dalamnya membahas soal hak dan kewajiban suporter.

Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto mengatakan bahwa dalam rapat koordinasi evaluasi penyelenggaraan kompetisi sepak bola Indonesia di Jakarta, Kamis (6/10/2022) telah disepakati bahwa PSSI akan melakukan sosialisasi terkait hak dan tanggung jawab suporter ke setiap suporter klub-klub Liga 1 maupun Liga 2.

"Kami jujur kami baru mengetahui UU SKN mengatur tentang suporter. Suporter harus membuat wadah yang berada di bawah cabang olahraga terkait (PSSI) sehingga kami bisa tahu identitas suporter itu. Apabila dia melakukan kesalahan ke depan dia bisa dicoret dan dilarang menonton seluruh pertandingan di stadion," kata Iwan.

"Kami ditugaskan untuk menyosialisasikan ke masing-masing suporter fan dari klub-klub yang bertanding di bawah PT LIB," ujar dia menambahkan.

Iwan menuturkan bahwa PSSI bersyukur Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan Kementerian PUPR untuk melakukan audit seluruh stadion yang biasa digunakan untuk liga sepak bola nasional. Menurut dia, jika merujuk pada aturan regulasi prosedur keamanan dan keselamatan FIFA maka seluruh stadion harus menggunakan "single seat" atau kursi tunggal.

Dengan begitu, panitia pelaksana pertandingan pun bisa menjual tiket sesuai dengan nomor kursi yang dapat membantu mereka untuk mendapat identitas penonton tersebut.

"Jika hasil audit Kementerian PUPR mengatur manajemen arus penonton termasuk prosedur keamanan dan keselamatan FIFA maka saya rasa yang kita khawatirkan terkait itu (tragedi Kanjuruhan) bisa kami minimalisir," tuturnya. 

Menpora Zainudin Amali (ant)

Sementara itu, Menpora Zainudin Amali meminta PSSI untuk menghadirkan perwakilan suporter klub-klub untuk meminta komitmen mereka menjaga sepak bola Tanah Air.

"Kami tidak ingin menempatkan suporter hanya sebagai konsumen tapi juga harus jadi bagian dari ekosistem sepak bola nasional. Lalu disepakati juga mulai sekarang menghilangkan narasi-narasi untuk memprovokasi. Itu disadari itu menjadi pemicu pihak-pihak lain. Kalau masih muncul PSSI ada caranya," ujar Zainudin.

Divisi Suporter Persebaya Surabaya Alex Tualika sepakat dengan hasil evaluasi tersebut. Ia mengatakan bahwa perlu ada sosialisasi masif dari pihak klub untuk meningkatkan kesadaran terkait rivalitas kepada suporter.

"Infrastruktur secanggih apapun kalau kesadaran suporter belum bagus itu akan sama saja. Jadi yang kami tekankan adalah bagaimana suporter bisa menyadari bahwa rivalitas yang sehat itu harus tumbuh di tengah suporter itu sendiri. Mereka harus berbenah. Berpesta saat menang, tapi juga harus mampu bersedih saat kalah, bukan berarti harus merusak," ujar Alex.

Polisi Temukan Botol Miras di Stadion Kanjuruhan

Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri mengatakan sedang memeriksa sejumlah temuan botol minuman keras (miras) yang ada di stadion Kanjuruhan, Malang.

"Ya sedang dianalisa oleh tim Labfor temuan beberapa miras di sekitar," katanya saat dikonfirmasi Hal tersebut disampaikan Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi pada Sabtu (8/10/2022).

Selain memeriksa botol miras yang ditemukan, Puslabfor juga menganalisa sejumlah kamera CCTV yang berada di luar Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. 

Saksi dan CCTV Diperiksa

Pihak Mabes Polri mengutarakan bahwa pihaknya juga tengah memeriksa sejumlah saksi termasuk Sekretaris Umum (Sekum) Arema FC terkait Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang itu. 

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Dedi Prasteyo mengatakan terdapat dua orang saksi lainnya yang turut serta diperiksa bersama Sekum Arema FC. 

"Pertama Kasubbag Dispora Kabupaten Malang. Kedua Sekretaris Umum Arema FC dan anggota Polresta Malang yang terlibat dalam pengamanan di Stadion Kanjuruhan," kata Dedi pada siaran pers, Jakarta, Jumat (7/10/2022).

Selain memeriksa sejumlah saksi, pihak kepolisian turut serta melakukan pemeriksaan terhadap CCTV di lokasi kejadian. 

Arema FC Saat Jumpa Pers di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (7/10/2022)

Kata Dedi, pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap tiga CCTV di antaranya yang berada di luar area Stadion Kanjuruhan. 

"Juga ada CCTV yang didalami. Tiga CCTV itu yang berada di dalam maupun sekitar stadion. Lalu Hari Ini ada dua CCTV di luar stadion masih di Labfor dan didalami Inafis untuk identifikasi kejadian yang ada di luar," katanya.

Dedi menjelaskan langkah tersebut dilakukan dikarenakan adanya indikasi tindak pidana di luar Stadion Kanjuruhan. 

"Di luar pun ada kejadian. Saat pengaman evakuasi pemain da Persebaya itu butuh waktu yg lama dihadang di situ. Ada pidana juga. Perusakan pembakaran. Aparat kepolisian juga tembak gas air mata agar tidak terjadi anarkisme yang masif. Jadi ada dua TKP dan dua kejadian jadi masih diusut," ungkapnya. 

Relawan dan Petugas Medis Saat Memasukkan Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan ke mobil Ambulan (ant)

Jumlah Korban Tragedi Kanjuruhan Bertambah

Pemerintah Provinsi Jawa Timur merilis data terkini jumlah korban dalam tragedi Kanjuruhan. Tercatat total korban dari tragedi yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) itu mencapai 704 orang. 

Jumlah itu terdiri dari 131 korban jiwa meninggal dunia dan 550 orang yang mengalami luka sedang atau ringan. 

Terdata ada sebanyak 23 suporter yang mengalami luka berat. Sementara ada 37 Aremania dan Aremanita yang saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Pasien terbanyak dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, yakni 14 orang. Kemudian ada enam orang yang mengalami luka parah masih dirawat intensif di ruang ICU.

Manajer Arema FC, Ali Rifki, mengatakan manajemen masih terus keliling bertakziah ke rumah para korban. Dia pun mengatakan menerima laporan ada salah satu korban yang tewas, tetapi tidak terdata secara resmi.

Suporter saat Masuk ke Lapangan Stadion Kanjuruhan (ant)

Seperti diketahui, pada Sabtu (1/10/2022), terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. 

Setelah pertandingan usai, sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan. Lambat laun, jumlah suporter yang masuk ke lapangan semakin banyak.

Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI akhirnya berusaha menghalau para suporter tersebut dan pada akhirnya menggunakan gas air mata.

Penonton yang kemudian berusaha untuk keluar, khususnya di pintu 3, 10, 11, 12, 13 dan 14 mengalami kendala karena pintu yang terbuka hanya kurang lebih selebar 1,5 meter. Pada saat itu, para penjaga pintu juga tidak berada di tempat.

Akibat kondisi tersebut, terjadilah desak-desakan yang menyebabkan sumbatan di pintu keluar itu hampir 20 menit. 

Hal itu membuat banyak korban yang mengalami patah tulang, trauma di kepala dan leher dan asfiksia.

Suasana saat Gas Air Mata Menutupi Stadion (ant)

Setelah dilakukan investigasi, Kapolri telah menetapkan enam orang tersangka dalam tragedi Kanjuruhan itu.

Adapun keenam orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam tragedi tersebut yakni, Direktur Utama (Dirut) PT Liga Indonesia Bersatu (LIB) Akhmad Hadian Lukita, Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Arema FC Abdul Haris, Security Officer Suko Sutrisno, Komandan Kompi III Brimob Polda Jatim AKP Hasdarman, Kabagops Polres Malang Kompol Wahyu SS, dan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi. 

Para tersangka dijerat dengan pasal berlapis, yakni Pasal 359 dan Pasal 360 KUHP terkait kesalahan yang menyebabkan kematian. 

Selain itu, para tersangka juga dikenakan Pasal 103 dan Pasal 52 UU RI nomor 11 tahun 2022 tentang keolahragaan. (mir/ant/put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral