- Greenpeace
Aktivis Bentangkan Banner Raksasa di Danau Toba Desak W20 Lindungi Hak Perempuan Adat
Parapat, Sumatera Utara - Sebuah banner raksasa bertuliskan “Perempuan Sumatera Utara Lawan Deforestasi” terapung di atas danau Toba. Banner tersebut dibentangkan oleh sejumlah aktivis serta para perempuan pedesaan Toba.
Lewat aksi pembentangan banner raksasa tersebut, para aktivis dan perempuan Toba menyampaikan pesan kepada para partisipan W20 Summit di Parapat, betapa pentingnya menjaga hutan dan hak-hak masyarakat adat, khususnya perempuan adat dari ancaman deforestasi dan eksploitasi lahan.
Banner raksasa dukung perempuan adat lindungi hutan adat yang dibentangkan Greenpeace di Danau Toba
“Aksi ini adalah bentuk penyampaian aspirasi kami bahwa pertemuan W20 Summit yang mengedepankan isu kesetaraan dan diskriminasi gender, ekonomi inklusif, perempuan marjinal dan kesehatan, seharusnya juga berkaca pada apa yang terjadi di hutan Sumatera Utara dan sekitarnya. Banyak masyarakat adat khususnya perempuan adat dan pedesaan terpaksa kehilangan ruang hidupnya akibat perampasan tanah dan hutan yang dilakukan perusahaan-perusahaan besar, demi meraup keuntungan semata," ujar Sekar Banjaran Aji, Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia.
Perempuan adat di tanah Sumatera Utara dan hampir seluruh wilayah Indonesia, menurut para aktivis, telah lama menjadi korban akibat ketimpangan struktural dan pembangunan eksploitatif yang tidak memperhatikan aspek gender. Berbagai program pembangunan telah menimbulkan konflik sosial serta kehancuran lingkungan hidup yang kemudian mengesampingkan dan bahkan melanggar hak-hak perempuan.