- tvOnenews
Polisi Ingatkan Pengendara Motor Tidak Pakai Sandal Jepit, ini Alasannya
Jakarta - Baru-baru ini media sosial Twitter gempar dengan imbauan dari kepolisian terakit memakai sandal jepit saat mengendarai sepeda motor.
Imbauan tidak memakai sandal jepit yang dianggap remeh bagi netizen itu rupanya merupakan bentuk upaya polisi demi keselamatan pengendara sepeda motor. Irjen Firman Shantybudi selaku Kakorlantas Polri mengaku pihaknya berkomitmen ingin mengajak masyarakat untuk lebih peduli dan tertib terhadap diri sendiri.
"Berharap masyarakat Indonesia dapat membantu dengan memunculkan kesadaran sejak dini, seperti mengajarkan hal-hal baik pada sang anak, dan yang paling gampang itu dimulai dari orang terdekat. Jadi, jangan kasih contoh hal yang tidak baik, dikira anak tidak mengerti ketika bapaknya bilang 'dekat saja pak di situ, biar nggak pake helm', lalu naik motor pakai sandal jepit," jelas Firman, pada wartawan, Selasa (14/6/2022).
Tentu imbauan tersebut diumumkan bertujuan untuk keselamatan. Sebab sandal jepit tidak dapat melindungi tubuh terutama area kaki ketika terjadi kecelakaan lalu lintas. Namun di media sosial kabar ini menjadi perbincangan hangat.
"Padahal pake sandal jepit tuh enak anj*r apalagi kalau jarak dekat," tulis akun @galathealassa.
"Team kemana-mana pake sandal jepit swallow ketar ketir nyari pengganti," tutur akun @kapannikahya.
"Aneh, prik banget aturannya," kritik akun @flywithasoka.
"Di satu sisi untuk keselamatan berkendara, di sisi lain kalo yang belum tahu/nggak punya sepatu terus apes ditilang ada alasan baru buang pungli dong eh," sindir akun @sunsetw1tch
Karena mendapat banyak protes di media sosial terkait imbauan ini, Irjen Firman pun buka suara dan memohon maaf apabila aturan baru ini memberatkan bagi sejumlah pengendara sepeda motor.
"Mohon maaf, saya bukan me-stressing perihal pakai sandal jepit, tidak ada perlindungan jika pakai sandal jepit itu. Kalau sudah naik motor, kulit itu bersentuhan langsung dengan aspal, ada api, ada bensin, ada kecepatan. Makin cepat makin tidak terlindungi kita, itulah fatalitas," jelasnya.
Pihak kepolisian berharap masyarakat tidak mengeluhkan soal biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli sepatu. Karena itu tidak sebanding dengan perlindungan yang didapatkan.
"Kalau bilang sepatu itu mahal, baju pelindung mahal, ya pasti lebih mahal mana dengan nyawa kita? Tolong itu dijadikan pertimbangan sehingga ketika keluar berpergian sudah siap dengan perlengkapan yang ada. Ini pentingnya menggunakan helm standar, pakai sepatu," ucapnya.
Jenderal bintang 2 ini berharap akan kesadaran masyarakat dalam berkendara dengan aman bisa terbangun. Sehingga di kemudian hari, hal itu menjadi kebiasaan masyarakat, bukan lagi harus diawasi petugas kepolisian. (gan/act)