news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Teror Asal-Usul Kutukan Sewu Dino Terungkap, Film Janur Ireng Jadi Horor Jawa Paling Gelap.
Sumber :
  • tangkapan layar cinema

Teror Asal-Usul Kutukan Sewu Dino Terungkap, Film Janur Ireng Jadi Horor Jawa Paling Gelap

Film Janur Ireng merupakan prekuel dari Sewu Dino yang masih diadaptasi dari novel karya SimpleMan. Sajian horor yang lebih kelam, padat, dan nuansa mistik Jawa
Minggu, 21 Desember 2025 - 18:12 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Film Janur Ireng: Sewu Dino The Prequel hadir sebagai jawaban atas rasa penasaran penonton terhadap semesta horor Sewu Dino yang sempat mengguncang bioskop pada 2023 lalu. 

Alih-alih sekadar mengulang teror, film ini memilih mundur enam tahun ke belakang untuk membongkar akar konflik berdarah, kutukan keluarga, dan praktik ilmu hitam yang selama ini hanya disinggung sekilas. Hasilnya adalah sajian horor yang lebih kelam, padat, dan sarat nuansa mistik Jawa.

Disutradarai kembali oleh Kimo Stamboel, prekuel ini terasa lebih berani dalam mengeksplorasi mitologi lokal. Jika film sebelumnya menempatkan penonton sebagai saksi kutukan yang sudah berjalan, Janur Ireng mengajak menyelam ke titik awal malapetaka, saat ambisi, dendam, dan kekuatan terlarang mulai dipertaruhkan.

Sinopsis Janur Ireng: Sewu Dino The Prequel

Melansir dari youtube Film Indonesia, Janur Ireng merupakan prekuel dari Sewu Dino yang masih diadaptasi dari novel karya SimpleMan. Cerita berpusat pada Sabdo dan Intan, dua saudara yang sejak lahir dipercaya tidak boleh disatukan.

Kepercayaan turun-temurun menyebutkan bahwa apabila keduanya berada dalam satu ikatan, kekuatan besar yang tak terkalahkan akan bangkit. Mitos inilah yang membuat keberadaan mereka menjadi ancaman sekaligus incaran.

Situasi berubah ketika Arjo Kuncoro, paman mereka dari keluarga berpengaruh, masuk ke dalam hidup Sabdo dan Intan. Di balik sikapnya yang tampak melindungi, Arjo menyimpan ambisi kelam. Ia meyakini kekuatan Sabdo dan Intan dapat dikendalikan demi kepentingan pribadi dan kelanggengan trah keluarganya.

Keduanya lalu dibawa ke rumah besar keluarga Kuncoro dengan janji kehidupan yang lebih layak. Namun, kemewahan itu perlahan berubah menjadi penjara. Teror gaib, tekanan psikologis, dan ritual rahasia mulai menggerogoti kewarasan mereka. 

Saat jalan keluar semakin tertutup, Sabdo dan Intan menyadari hanya satu cara untuk memutus rantai kutukan tersebut: Janur Ireng, santet paling mematikan dalam kepercayaan Jawa.

Horor yang Lebih Dalam dan Serius dengan Mitologi Jawa

Sebagai prekuel, film ini unggul dalam membangun atmosfer. Ritme cerita dibuat perlahan namun menekan, memberi ruang bagi penonton untuk merasakan ketegangan yang tumbuh dari konflik batin para karakter. 

Kimo Stamboel tidak hanya mengandalkan jumpscare, tetapi juga permainan emosi, ekspresi, dan simbol-simbol budaya Jawa yang terasa autentik.

Penampilan Marthino Lio sebagai Sabdo dan Ratu Rafa sebagai Intan tampil solid, terutama dalam menggambarkan hubungan saudara yang penuh trauma. 

Sementara itu, Tora Sudiro mencuri perhatian lewat peran Arjo Kuncoro. Lepas dari citra komedi yang melekat, Tora tampil dingin, terkendali, dan mengintimidasi—sebuah transformasi yang memberi warna baru dalam karier aktingnya.

Dari sisi visual, film ini konsisten menghadirkan nuansa suram dengan tata artistik yang detail. Rumah besar keluarga Kuncoro digambarkan bukan sekadar lokasi, melainkan entitas yang seolah ikut menyimpan rahasia dan kutukan. Musik latar dan desain suara juga efektif memperkuat rasa tidak nyaman sepanjang film.

Yang paling menonjol adalah keberanian film ini menggali konflik Trah Pitu—tujuh keluarga berkuasa yang bersekutu dengan iblis. Elemen ini memperluas semesta Sewu Dino dan membuka peluang eksplorasi cerita lanjutan di masa depan.

Janur Ireng: Sewu Dino The Prequel bukan sekadar pelengkap, melainkan fondasi penting dalam semesta Sewu Dino. Film ini berhasil memperdalam mitologi, memperkuat konflik, dan menghadirkan horor yang lebih matang serta emosional. Bagi pencinta horor lokal dengan sentuhan budaya Jawa yang kental, film ini layak menjadi tontonan wajib di penghujung 2025. (udn)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

01:02
02:56
15:03
10:35
06:54
01:00:11

Viral