- ANTARA
Islam Harus Beri Solusi Krisis Lingkungan, Tebuireng Gelar "MUTUN"
"Jadi, aturan itu maslahatnya (kebaikan) tapi juga ada mafsadat (kerugian atau bahaya) jika terlalu berlebih. Kami rekomendasikan penegakan hukum secara tegas," kata dia.
Untuk rekomendasi kedua, ia menambahkan, pemerintah seharusnya lebih terbuka dengan membuka kajian dengan aktivis lingkungan.
Muktamar juga memberikan rekomendasi ketiga, yakni pemerintah juga diharapkan memperketat pengawasan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) secara intensif.
"Keempat, mengharuskan menggunakan teknologi ramah lingkungan, kelima rekomendasi hilirisasi SDA memastikan rehabilitasi pascahilirisasi. Dan itu harus benar-benar dilakukan," kata dia.
Pihaknya berharap rekomendasi ini dapat menjadi dasar bagi kebijakan pemerintah yang lebih responsif terhadap tantangan lingkungan, sekaligus memberikan ruang bagi pelaksanaan hilirisasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Sementara itu, Pengasuh Pesantren Tebuireng Kabupaten Jombang KH Abdul Hakim Mahfudz mengatakan tentang kerusakan moral manusia yang bisa menyasar ke sumber daya alam.
"Orang kalau moral rusak, kemudian mengeksplorasi berlebihan dari situ kemudian terjadi kerusakan-kerusakan. Jadi awalnya dari kerusakan moral dulu. Kalau orang tidak serakah, mungkin untuk mengambil sumber daya alamnya itu tidak seperti sekarang ini, apa saja diambil. Itu lah yang menjadikan kerusakan. Rusak bumi ini," kata Gus Kikin, sapaan akrabnya.(ant)